Jumat 03 Dec 2021 13:08 WIB

Kekayaan Wakil Ketua KPK Naik Rp 4,2 Miliar Setahun

Wakil Ketua KPK mengaku hartanya meningkat karena memenangkan lelang negara.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus raharjo
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron melambaikan tangan sebelum memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/8/2021). KPK menyatakan keberatan atas Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman RI mengenai proses alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN) melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron melambaikan tangan sebelum memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/8/2021). KPK menyatakan keberatan atas Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman RI mengenai proses alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN) melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengalami kenaikan kekayaan sekitar Rp 4,2 miliar dalam waktu satu tahun. Hal itu terlihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Nurul Ghufron.

Pada LHKPN 2019, Nurul Ghufron tercatat memiliki harta kekayaan yang dilaporkan senilai Rp 9.230.857.661. Sedangkan dalam LHKPN 2020, Ghufron terlihat memiliki total kekayaan Rp 13.489.250.570 atau naik sekitar Rp 4,25 miliar.

Baca Juga

Wakil Ketua KPK ini menjelaskan kenaikan harta kekayaan miliknya sejak menjabat sebagai pimpinan lembaga antirasuah. Dia mengatakan, kekayaan miliknya meningkat karena sejumlah aset berupa tanah dan bangunan.

"Perlu saya jelaskan aset saya kebanyakan properti tanah dan bangunan yang saya beli dari Lelang negara," kata Nurul Ghufron di Jakarta, Jumat (3/12).

Dia menjelaskan, objek lelang ketiga dengan harga likuidasi pembeliannya relatif murah. Dia mengatakan, objek lelang tersebut setelah dimenangkan kemudian direnovasi dan dijadikan rumah atau indekos atau dijual kembali setelah aset dimenangkan.

"Saya di jember memiliki tiga lokasi kosan yang kamarnya total sekitar 70 kamar meskipun masa Covid-19 ini income nya relatif turun," katanya.

Ghufron mengatakan, aset tersebut dia lampirkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bukan saja sebagai harga pasar tempat tinggal namun sebagai rumah indekos. Dia melanjutkan, kondisi tersebut membuat nilai aset bisa menjadi dua kali lipat dari harga beli.

"Sehingga kenaikan LHKPN tersebut karena penyesuaian nilai harta tersebut," katanya.

Adapun rincian harta kekayaannya pada 2020, Ghufron memiliki 13 tanah dan bangunan senilai Rp 11,08 miliar, alat transportasi Rp 297 juta, harta bergerak lainnya Rp 162,7 juta, surat berharga Rp 500 juta, kas dan setara kas Rp 2,7 miliar, dan harta lainnya Rp 121,6 juta. Dia juga memiliki utang Rp 1,37 miliar. Dengan demikian total harta kekayaannya senilai Rp 13,4 miliar.

Sementara untuk harta kekayaannya pada 2019, Ghufron tercatat memiliki 12 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 8,2 miliar, alat transportasi Rp 472 juta, harta bergerak lainnya Rp 137,9 juta, kas dan setara kas Rp 982,8 juta. Ia juga tercatat memiliki utang senilai Rp 582 juta sehingga total kekayaan yang dilaporkannya pada 2019 senilai Rp 9,23 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement