Senin 06 Jun 2022 23:09 WIB

Polres Mojokerto Kota Batasi Mobilitas Hewan Ternak

Dinas pertanian siap membantu memberikan pertolongan dengan obat dan vitamin.

Polres Mojokerto Kota Batasi Mobilitas Hewan Ternak (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Fauzan
Polres Mojokerto Kota Batasi Mobilitas Hewan Ternak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Aparat Polres Mojokerto Kota Jawa Timur membatasi mobilitas hewan ternak, terutama yang berbatasan antarkabupaten dan kota, sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah setempat.

Kasi Humas Polresta Mojokerto Iptu M.K.Umam mengatakan bahwa petugas melakukan pengecekan terhadap sebuah truk mengangkut hewan ternak di perbatasan Kabupaten Mojokerto dengan Kabupaten Gresik. "Hal ini meminimalisasi penyebaran PMK pada hewan ternak sapi dan kambing di Mojokerto Raya," katanya.

Baca Juga

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, sebuah truk mengangkut hewan ternak sapi ini dihentikan petugas. "Sapi-sapi tersebut berasal dari Kecamatan Dawarblandong. Dari hasil pemeriksaan, sapi-sapi tersebut dalam keadaan sehat sehingga kami izinkan melanjutkan perjalanan," ujarnya.

Umam mengatakan bahwa patroli dan penyekatan lalu lintas hewan ternak di perbatasan Kabupaten Mojokerto dengan Kabupaten Gresik, yakni di Desa Branyublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Karena aman dan sehat serta ada surat keterangan sehat, kata dia, pihaknya mengizinkan pemilik melanjutkan perjalanan.

 

Ia menjelaskan bahwa petugas memberikan pemahaman perlunya pembatasan mobilitas keluar masuk hewan ternak, khususnya yang tidak adaSKSH dari Dinas Peternakan untuk antisipasi penyebaran PMK.

Selain melakukan penyekatan di perbatasan Kabupaten Mojokerto dengan Kabupaten Gresik, petugas juga rutin mengecek kandang dan rumah pemotongan hewan (RPH) di Mojokerto Raya.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Rofiq Ripto Himawan juga mengimbau warga tidak perlu panik dan merasa takut untuk melapor kepada petugas apabila hewan ternak mereka mengalami penurunan kesehatan dengan ciri-ciri keluar air liur berlebihan, lepuh pada gusi, luka pada kuku atau kuku terlepas, lepuh pada mukosa mulut, dan lepuh di lidah.

"Dinas peternakan dan dinas pertanian siap membantu memberikan pertolongan dengan obat dan vitamin," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement