Senin 20 Jun 2022 20:06 WIB

BPBD Sleman Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Bencana

Pemkab Sleman telah menyiapkan bantuan bagi korban bencana melalui Peraturan Bupati.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
BPBD Sleman Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Bencana (ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol112
BPBD Sleman Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Bencana (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman salurkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana angin kencang, kebakaran dan tanah longsor. Bantuan diserahkan secara langsung Bupati Sleman, Kustini Purnomo.

Dalam sambutannya, Kepala BPBD Sleman, Makwan mengatakan, terdapat sebanyak 138 Kepala Keluarga (KK) yang mendapatkan bantuan dari Pemkab Sleman untuk periode keempat yaitu Maret dan April. Bantuan ini sebelumnya memang telah disiapkan.

Baca Juga

"Telah diverifikasi terlebih dulu dengan total bantuan sebesar Rp 148.100.000," kata Makwan, Senin (20/6/2022).

Ia menekankan, bantuan yang diberikan tersebut memang memiliki nominal yang berbeda untuk setiap kepala keluarga. Hal tersebut disesuaikan dengan hasil verifikasi oleh BPBD Sleman terkait dengan nilai kerusakan yang mereka alami.

Pada periode Maret dan April ini, Makwan menerangkan, bantuan paling besar diberikan kepada warga Duren Tejo, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Sleman. Dengan nilai kerusakan cukup besar dan nominal bantuan yang diberikan Rp 12 juta.

"Dalam penyerahan bantuan kali ini, paling besar nominalnya Rp 12.000.000 juta untuk warga Duren Tejo, terkena bencana angin kencang dengan kerusakan atap rumah yang habis tertimpa pohon yang tumbang," ujar Makwan.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo menuturkan, bantuan yang diberikan Pemkab Sleman tersebut merupakan salah satu usaha dalam rangka meringankan beban warga Sleman. Khususnya, yang terkena dampak bencana baik langsung maupun tidak langsung.

Kustini menekankan, Pemkab Sleman telah menyiapkan bantuan bagi korban bencana melalui Peraturan Bupati. Pasalnya, Sleman merupakan daerah dengan tujuh ancaman bencana alam mulai dari erupsi gunung berapi, tanah longsor dan angin kencang.

Ada pula ancaman bencana berupa banjir lahar dingin, gempa bumi, kekeringan sampai kebakaran yang bisa terjadi di Sleman. Karenanya, Kustini menyampaikan imbauan kepada warga untuk tetap mewaspadai potensi bencana akibat cuaca ekstrem.

"Masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi bencana dengan turut serta melakukan langkah-langkah mitigasi bencana bersama pemerintah," ujar Kustini.

Pekan lalu, Pemkab Sleman kembali mengukuhkan pengurus Kampung Siaga Bencana 'Mbangun Raharjo' di Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi. Di DIY, Kalurahan Bangunkerto sendiri merupakan lokasi ke-52 Kampung Siaga Bencana dibentuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement