Kamis 18 Aug 2022 20:11 WIB

Pemkot Madiun Lakukan Koordinasi Lintas Daerah Guna Kendalikan Inflasi

Untuk memastikan harga komoditas di Madiun tetap aman.

Pemkot Madiun Lakukan Koordinasi Lintas Daerah Guna Kendalikan Inflasi (ilustrasi).
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Pemkot Madiun Lakukan Koordinasi Lintas Daerah Guna Kendalikan Inflasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur melakukan koordinasi dengan lintas daerah di sekitarnya untuk menjaga pasokan dan harga sejumlah komoditas kebutuhan masyarakat guna mengendalikan laju inflasi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto mengatakan koordinasi salah satunya diwujudkan dengan mengecek daerah mana yang memiliki pasokan komoditas melimpah untuk memastikan harga komoditas di Madiun tetap aman dan rantai distribusi tetap berjalan dengan baik.

Baca Juga

"Untuk menekan inflasi, kita harus koordinasi antardaerah. Jika ada beberapa daerah di sekitar kita yang over stok, nanti dikerjasamakan dengan Kota Madiun yang kekurangan untuk menjaga stabilitas harganya," ujar Soeko seusai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 secara virtual di GCIO Diksominfo Kota Madiun, Kamis (18/8/2022).

Ia mencontohkan seperti koordinasi yang dilakukannya dengan daerah Nganjuk sebagai sentra penghasil komoditas bawang merah serta Magetan dan Kediri sebagai daerah penghasil cabai.

Koordinasi dengan dua daerah tersebut intensif dilakukan guna menjaga kestabilan harga dan pasokan komoditas bawang merah dan cabai rawit di Kota Madiun yang sering terbatas dan menjadi pemicu lajunya inflasi.

Selain koordinasi lintas daerah, guna menekan inflasi, Pemkot Madiun juga harus menindaklanjuti evaluasi yang dilakukan tim pengendali inflasi daerah (TPID) bulanan dengan Bank Indonesia (BI).

Pihaknya menyebut, secara umum kerja sama dengan TPID dalam mengendalikan inflasi di daerahnya telah berjalan sangat baik.

Ia menambahkan bahwa intervensi yang dilakukan Pemkot Madiun untuk menekan tingginya harga komoditas tidak bisa langsung dilakukan. Melainkan melihat gejolak dan kondisi yang terjadi di lapangan.

Ia mencontohkan jika kenaikan harga terjadi pada minyak goreng maupun bahan pokok lainnya seperti beras maupun gula, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan operasi pasar.

"Sebelum melakukan intervensi, kita lihat dulu penyebabnya apa. Karena biasanya kenaikan harga itu sering terjadi saat momen hari raya. Itu pun kita tidak bisa mengintervensi semuanya, tapi melihat dulu permasalahannya apa. Seperti diputuskan dengan OP atau tidak," katanya.

Sesuai data BPS, pada Juli 2022, Kota Madiun mengalami inflasi sebesar 0,63 persen. Laju tersebut di atas inflasi Jatim sebesar 0,61 persen dan di bawah nasional sebesar 0,64 persen.

Inflasi tersebut dipicu naiknya harga sejumlah komoditas di antaranya bawang merah. Sedangkan Inflasi Years on Years (YoY) Kota Madiun Juli 2022 di angka 5,30 persen atau di atas nasional 4,94 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement