Selasa 16 Feb 2021 16:27 WIB

Imlek, Wisata ke Sleman Lebih Rendah dari Akhir Pekan Biasa

Tingkat kunjungan wisata ke Sleman mengalami sedikit peningkatan pada libur imlek.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Lapak pedagang tutup usai pembatasan operasional di Pasar Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Senin (18/1). Selama pengetatan terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) di DIY, Pemkab Sleman membatasi operasional pasar hingga pukul 14.00 WIB.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Lapak pedagang tutup usai pembatasan operasional di Pasar Condongcatur, Sleman, Yogyakarta, Senin (18/1). Selama pengetatan terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) di DIY, Pemkab Sleman membatasi operasional pasar hingga pukul 14.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kebijakan pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) tahap dua dalam rangka pengendalian penyebaran covid-19 di Sleman telah diterapkan sejak 11 Januari 2021. Tempat usaha jasa pariwisata, destinasi pariwisata dan kuliner hanya beroperasi sampai 21.00 WIB.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya mengatakan, selama PTKM pelayanan makan di tempat dibatasi kapasitas hanya 25 persen dari daya tampung. Sedangkan, wisata alam menerima maksimal 50 persen pengunjung.

Mereka turut diminta tidak menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi menciptakan kerumunan di destinasi wisata. Pada libur Imlek yang berlangsung 12-14 Februari 2021, tingkat kunjungan wisata mengalami sedikit peningkatan.

"Walaupun, secara umum relatif lebih kecil dari pada kunjungan akhir pekan biasanya sebelum PTKM," kata Suci, Selasa (16/2).

 

Kunjungan Tebing Breksi sebanyak 2.281 pengunjung, naik dibanding kunjungan pada 5-7 Februari 2021 sebanyak 1.538 pengunjung. Kawasan Wisata Kaliurang sebanyak 1.898, naik dari pekan sebelumnya 5-7 Februari 2.021 yaitu 1.216.

Kondisi serupa turut terjadi untuk kunjungan wisata ke Kawasan Wisata Kaliadem, jumlah kunjungan pada Libur Imlek sebanyak 3.014 pengunjung. Sedangkan, untuk kunjungan pada pekan sebelumnya 5-7 Februari 2021 sebanyak 801 pengunjung.

"Walaupun terjadi peningkatan dibandingkan penerapan PTKM sepekan sebelumnya, namun destinasi wisata sudah siap dan terapkan protokol kesehatan," ujar Suci.

Beberapa destinasi lain di Sleman seperti Candi Ijo dan Candi Sambisari baru dibuka pada masa PTKM yaitu sejak 9 Februari 2021. Suci menilai, prokes dan SOP operasional terbatas secara umum sudah dilaksanakan baik pengelola destinasi.

Manajemen atau kelompok masyarakat yang mengelola destinasi di Sleman rata-rata dinilai sudah menyadari pentingnya konsistensi pelaksanaan prokes. Yang mana, tidak cuma melindungi wisatawan tapi karyawan, operator dan juga lingkungan.

Meski begitu, Suci mengimbau kepada seluruh pelaku Usaha Jasa Pariwisata (UJP) dan pengelola destinasi yang ada di Kabupaten Sleman agar mematuhi jam operasi yang telah ditetapkan. Serta, senantiasa melaksanakan prokes secara konsisten.

"Dinas Pariwisata maupun Tim Satgas Penanganan Covid-19 tetap melakukan monitoring dan akan menindak tegas menutup UJP dan destinasi yang tidak mematuhi ketentuan sesuai Instruksi Bupati," kata Suci. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement