REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengistruksikan tiap aktivitas atau kegiatan di wilayahnya menggunakan produk Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. Instruksi ini telah tertera dalam Surat Edaran (SE) Pemkab Banyuwangi tentang penggunaan produk UMKM Banyuwangi.
Surat edaran ditujukan kepada anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forpimda), kepala OPD dan pimpinan perguruan tinggi. Kemudian kepala instansi vertikal, camat, lurah dan kepala desa.
"Juga ditujukan kepada pimpinan BUMN, BUMD, perusahaan swasta, perbankan, pimpinan fasilitas kesehatan, tokoh masyarakat agama se-Kabupaten Banyuwangi," kata Ipuk dalam keterangan yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Selasa (9/3).
Ipuk berharap semua acara warga di Banyuwangi menggunakan hasil produksi UMKM Banyuwangi. Begitu pula hotel dan restoran untuk memprioritaskan penggunaan produk pertanian, perikanan atau produk hasil olahan UMKM Banyuwangi. Menurut Ipuk, intruksi ini sudah mulai dilaksanakan di lingkup ASN di Banyuwangi.
Alumnus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini juga mengajak masyarakat untuk turut serta menggunakan produk pertanian. Bahkan, juga untuk produk perikanan atau hasil olahan UMKM Banyuwangi, baik di acara formal maupun nonformal. Dengan langkah ini, masyarakat telah berkontribusi menguatkan peran pelaku UMKM dalam menopang ekonomi, mengurangi pengangguran, dan kemiskinan Banyuwangi
Penanganan pandemi dan dampak sosial ekonominya merupakan program 100 hari Ipuk beserta wakilnya, Sugirah. Imbauan penggunaan produk UMKM Banyuwangi ini merupakan salah satu bagian dari stimulan pemkab untuk penanganan dampak ekonomi pandemi. Ipuk berharap, SE tentang penggunaan produk UMKM Banyuwang bisa menjadi stimulan untuk menggerakkan ekonomi rakyat.
"Juga konsumsi yang masif terhadap produk lokal ini, kami harap bisa membuat UMKM terus bertahan. Mari kita budayakan 'Keren Membeli Produk Banyuwangi'," ungkapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
