Kamis 11 Mar 2021 15:13 WIB

Penerimaan Siswa Baru, SMKN Jateng Sediakan 264 Kursi

SMKN Jateng kini sudah diwujudkan di tiga kota.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah siswa mengikuti belajar tatap muka.
Foto: Antara/David Muharmansyah
Sejumlah siswa mengikuti belajar tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyediakan kuota 264 kursi pada seleksi penerimaan siswa baru SMKN Jateng tahun pendidikan 2021/2022. Ke-264 kuota tersebut terbagi untuk tiga kampus SMKN.

Masing masing Kampus I di Semarang sebanyak 120 kursi, Kampus II Pati 48 kursi, dan kampus III Purbalingga  96 kursi. Kepala SMK Negeri Jateng Kampus I Semarang, Sriyono mengatakan, Pemprov Jateng kembali membuka kesempatan bagi siswa tidak mampu untuk mengikuti seleksi sekolah gratis di SMKN Jateng.

Periode pendaftaran calon siswa SMKN Jateng telah dibuka pada 8 Maret, dan masih akan berlangsung sampai 30 April 2021 mendatang.  "Hingga Rabu (10/3) pagi, tercatat sudah ada 160 pendaftar dan ribuan pengunjungi laman pendaftaran http://ppdb.smknjateng.sch.id," ungkapnya, di Semarang.

Ia juga menyampaikan, terkait proses seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dilakukan secara daring, mengingat wabah Covid-19 belum memungkinkan proses tatap muka. Sedangkan untuk validasi data calon siswa yang sudah mendaftar secara daring, pihak sekolah akan menggunakan fasilitas video call.

Meknismenya, untuk kebutuhan validasi data calon siswa, pihak sekolah akan menghubungi handphone ketua RT, pemangku lingkungan, sampai lurah/kepala desa calon siswa yang bersangkutan. Karena sekolah ini memang diperuntukkan bagi calon siswa kurang mampu.

Ketentuan perihal validasi ini sudah dicantumkan pada saat calon siswa melakukan pendaftaran secara daring. "Nanti sekolah akan menghubungi para pemangku lingkungan masing- masing sekaligus untuk melakukan kroscek data calon siswa yang sudah mendaftar," tambahnya.

Seperti diketahui, SMKN Jateng yang kini sudah diwujudkan di tiga kota, digagas oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Siswa sekolah ini berasal dari keluarga miskin/kurang mampu tetapi memiliki prestasi, baik prestasi akademik maupun prestasi bidang lain yang berhubungan dengan pengembangan potensi siswa.

Pemprov menanggung seluruh biaya pembelajaran, mulai dari pendaftaran hingga lulus dengan sistem boarding school. Seluruh biaya hidup anak didik SMK Negeri Jateng ditanggung APBD Jateng, mulai dari asrama, makan minum, hingga seragam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement