Senin 15 Mar 2021 16:01 WIB

Lansia Risiko Tinggi akan Divaksinasi di RS

Di Banyumas, lansia yang berisiko tinggi, tidak boleh divaksin di puskemas.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga kelompok lanjut usia (lansia) mengikuti vaksinasi masal.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga kelompok lanjut usia (lansia) mengikuti vaksinasi masal.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dinas Kesehatan akan memilah secara lebih cermat lansia yang akan mendapat vaksin. Hal ini lantaran kejadian meninggalnya dua lansia pasca imunisasi Covid 19.

''Lansia yang berisiko tinggi, tidak boleh divaksin di puskemas. Mereka akan divaksin di rumah sakit,'' kata Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Sadiyanto, Selasa (15/3).

Baca Juga

Dia menyebutkan, kebijakan ini diambil agar pemeriksaan kondisi kesehatan lansia yang akan mendapat vaksin, bisa dilakukan lebih cermat. ''Bukan berarti pemeriksaan yang dilakukan di Puskesmas tidak cermat. Tapi dengan peralatan RS yang lebih lengkap, maka pemeriksaan yang dilakukan di rumah sakit akan lebih komprehensif,'' ucap dia.

Namun sekali lagi dia menegaskan, vaksinasi di rumah sakit ini hanya dikhususkan bagi lansia yang benar-benar beresiko tinggi. Misalnya, bagi lansia yang memiliki kecenderungan tekanan darah selalu tinggi, penderita diabetes dengan kadar gula darah yang cenderung tinggi, atau memiliki penyakit jantung.

''Jadi tidak semua lansia divaksin di rumah sakit,'' katanya.

Sadiyanto juga menyatakan, pada lansia yang kondisi kesehatannya sedang tidak enak badan, agar berterus terang pada petugas yang melakukan vaksinasi. Hal ini mengingat belum tentu seluruh indikator kesehatan, bisa terukur saat dilakukan screening.

''Pada mereka yang sedang tidak enak badan, sebaiknya pemberian vaksinasi  ditunda. Meski yang bersangkutan bersedia tetap divaksin, sebaiknya ditunda saja. Yang pemberian vaksinnya ditunda, nanti akan kami bahas bersama tim KIPI dan bupati,'' katanya.

Mengenai penyebab kematian dua lansia setelah diberikan vaksin dosis pertama, Sadiyanto memastikan kedua lansia tersebut meninggal bukan karena vaksin yang diberikan pada mereka. ''Itu hanya peristiwa  kebetulan. Kebetulan setelah divaksin kemudian meninggal. Jadi bukan karena vaksinnya,'' jelasnya.

Dia memperkirakan, penyebab kematian kedua lansia tersebut, karena kelelahan. Untuk itu, dia meminta para lansia yang baru mendapat vaksin, agar menghindari aktivitas berat.

''Jangan kerja berat dulu setelah divaksin. Bisa beraktivitas biasa, tapi tidak bekerja berat,'' katanya.

Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Banyumas ada dua orang lansia yang meninggal setelah mendapat suntikan vaksin dosis pertama. Kejadian pertama dialami seorang lansia perempuan usia 75 tahuh warga Desa Karanggude Kecamatan Banyumas, dan seorang lansia pria usia 75 tahun warga Kecamatan Wangon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement