Senin 22 Mar 2021 19:16 WIB

Solo Persiapkan Pembukaan Kembali Car Free Day

Jumlah kasus harian yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penurunan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Ribuan warga turut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Solo Car Free Day (SCFD) di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Ahad (14/7).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Ribuan warga turut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Solo Car Free Day (SCFD) di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Ahad (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali memberikan pelonggaran kegiatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Hal itu disebabkan jumlah kasus harian yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penurunan.

Sejumlah pelonggaran tersebut bakal dituangkan dalam Surat Edaran (SE) perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan diteken Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Selasa (23/3).

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Solo, penambahan kasus harian Covid-19 pada Ahad (21/3) sebanyak sembilan orang. Sedangkan kasus kumulatif sampai Ahad mencapai 9.836 orang, rinciannya 9.087 dinyatakan sembuh/pulang, 213 orang isolasi mandiri, 53 pasien menjalani perawatan, dan 483 orang meninggal dunia. Sehingga, jumlah kasus aktif sebanyak 266 orang.

Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Solo, Ahyani, menyatakan, salah satu pelonggaran tersebut yakni, Pemkot mempersiapkan pembukaan kembali gelaran Car Free Day (CFD) yang biasanya digelar setiap Ahad. CFD telah dihentikan sejak kasus pertama Covid-19 tercatat di Solo pada pertengahan Maret 2020.

"Kami persiapan CFD namun hanya persiapan untuk olahraga. Tidak untuk kuliner dan tidak ada aktivitas untuk jual beli," jelas Ahyani kepada wartawan, Senin (22/3).

Ahyani berharap, CFD bisa digelar kembali sebelum Ramadhan tahun ini. Pemkot bakal melakukan sosialisasi sebelumnya CFD digelar kembali. Rencananya, CFD dibuka di Jalan Slamet Riyadi mulai dari Purwosari sampai Gladak.

"Ya mudah-mudahan dua pekan yang akan datang, sebelum puasa mudah-mudahan sudah bisa dilaksanakan, kan perlu sosialisasi dulu," imbuh Sekretaris Daerah (Sekda) Solo tersebut.

Meski dibuka kembali, namun Pemkot mewajibkan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemkot juga melakukan pengawasan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. "Pasti ada pengawasan. Nanti dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan," ungkapnya.

Di sisi lain, meski Pemkot telah melakukan sejumlah pelonggaran, namun acara pernikahan belum boleh dilaksanakan di rumah warga. Melainkan hanya boleh dilaksanakan di gedung, hotel maupun tempat ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan akan ada banyak pelonggaran dalam SE terbaru nanti. Menurutnya, dilakukannya pelonggaran-pelonggaran berarti angka penularan Covid-19 sudah terkendali.

"Makanya kami ingin mempercepat pemulihan ekonomi dengan pelonggaran-pelonggaran ini, pelonggaran tapi tetap ada protokol kesehatan yang ketat. Besok baru saya tanda tangani SE-nya," ucap Gibran.

Pada SE sebelumnya, Pemkot telah memberikan sejumlah pelonggarkan, di antaranya, pembukaan kembali bioskop, sarana olahraga, dan hiburan kesenian ketoprak dan wayang orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement