Kamis 25 Mar 2021 16:49 WIB

UMP Berikan Beasiswa Bagi Kader Muhammadiyah

Cukup banyak pilihan program studi yang bisa dipilih kader Muhammadiyah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Foto: UMP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sebagai perguruan tinggi yang bernaung di bawah persyarikatan Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, mengalokasikan dana beasiswa cukup besar bagi kader Muhammadiyah. Rektor UMP Dr Jebul Suroso menyebutkan, pihaknya mengalokasikan anggaran hingga Rp 2,2 miliar bagi kader Muhammadiyah yang kuliah di PT yang dipimpinnya.

''Termasuk kader yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah, kami akan fasilitasi para kader muda ini untuk bisa melanjutkan kuliah di UMP dan mendapat beasiswa yang kami sediakan,'' jelasnya, dalam pembukaan Muktamar IPM ke 22 di UMP, Kamis (25/3).

Ia menyebutkan, UMP saat ini memiliki 11 fakultas dengan 48 program studi. Sedangkan jenjang pendidikan yang tersedia, mulai dari jenjang Diploma III, Sarjana, hingga  Pascasarjana. ''Dengan demikian, cukup banyak pilihan program studi yang bisa dipilih kader Muhammadiyah,'' katanya.

Rektor berharap, adanya peluang mendapatkan beasiswa di UMP, bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kader  Muhammadiyah. ''Jangan sampai kader-kader kita yang potensial, tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi karena akan menjadi kerugian bagi kita semua,'' tegasm dia.

 

Pembukaan muktamar secara resmi dilaksanakan di aula AK Anshori UMP. Pembukaan dihadiri langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas Dr Ibnu Hasan, Rektor UMP Dr Jebul Suroso, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafiz Syafaaturrahman, dan Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah Nurul Huda.

Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, dalam kesempatan itu meminta kader-kader IPM meneladani tokoh-tokoh seniornya. Dia menyebutkan, sejauh ini IPM telah melahirkan banyak tokoh nasional. ''Saya sebutkan satu per satu, seperti Haedar Nashir, Siti Noordjannah Djohantini, M. Busyro Muqoddas, Agung Danarto dan banyak tokoh lainnya, mereka sebelumnya juga merupakan kader IPM,'' katanya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPM Hafiz Syafaaturrahman mengatakan, muktamar di UMP kali ini merupakan muktamar yang bersejarah karena dilakukan secara daring mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda.

Meski demikian, dia mengajak seluruh kader IPM di Tanah Air untuk berkontribusi memberikan ide terbaik sehingga ada sejarah baik yang dibuat oleh kader IPM. ''Kalau fisik mungkin akan sirna oleh zaman, tetapi sejarah keilmuan dan pergerakan akan selalu dikenang. Mudah-mudahan kenangan indah itu muncul dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement