Jumat 26 Mar 2021 13:37 WIB

Kasus Covid Naik karena Pembukaan Mobilitas Terlalu Agresif

Selain itu munculnya strain virus baru Covid-19 juga telah memicu kenaikan kasus.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan vaksin COVID-19 Astrazeneca.
Foto: Antara/Moch Asim
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan vaksin COVID-19 Astrazeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah negara, termasuk di Eropa. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, lonjakan kasus terjadi karena adanya strain virus baru dari Covid-19 yang juga telah ditemukan di Indonesia sejak Januari lalu.

Selain itu, lonjakan kasus juga diakibatkan karena pembukaan mobilitas yang terlalu agresif. Hal ini disampaikan Menkes kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas, Jumat (26/3) siang ini.

Baca Juga

“Di beberapa negara Eropa sudah terjadi kenaikan kasus kembali. Kita amati memang terjadinya karena adanya strain baru yang juga sudah datang di Indonesia di Januari dan juga adanya mobilitas yang terlalu agresif pembukaannya,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers.

Presiden Jokowi pun menginstruksikan agar pemerintah mampu mempertahankan kondisi perkembangan Covid-19 di Indonesia yang kini semakin membaik. Laju penambahan kasus ini dapat ditekan karena pemberlakuan kebijakan PPKM mikro di sejumlah daerah dan juga pelaksanaan program vaksinasi massal.

“Arahan Presiden, coba dicari titik keseimbangan agar hasil yang sudah bagus penurunan karena program PPKM mikro dan vaksinasi, kita tidak kehilangan momentum perbaikannya,” kata dia.

Dengan demikian, diharapkan lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di beberapa negara lainnya dapat dicegah dan laju penambahan kasus dapat terus ditekan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menginstruksikan daerah-daerah di Indonesia agar tak lengah dan tetap mewaspadai lonjakan kasus Covid-19. Sebab, kasus Covid-19 di dunia saat ini justru kembali meningkat. Seperti di India yang angka penambahan kasus harian melonjak menjadi 59 kasus. Sedangkan di Brazil melonjak menjadi 90.500 kasus harian dan di Amerika Serikat mencapai 66 ribu kasus harian.

“Di Eropa, di India, yang sudah turun tahu-tahu melompatnya sampai 3-4 kali lipat Covid-nya,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan musyawarah nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tahun 2021 di Istana Negara.

Di Indonesia sendiri, penambahan kasus Covid-19 pernah melonjak di angka tertingginya hingga 15 ribuan kasus harian. Namun, saat ini penambahan kasus positif harian telah menunjukan penurunan menjadi berada di kisaran angka 5.000 hingga 6.000 kasus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement