Jumat 26 Mar 2021 14:05 WIB

Pemkot Solo-Kemenperin Kembangkan Akademi Komunitas Tekstil

Kerja sama pemkot-AK-Tekstil sudah berjalan, tetapi butuh pengembangan lebih lanjut.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Perajin membuat batik pada lembar.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Perajin membuat batik pada lembar.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membahas mengenai pengembangan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK-Tekstil) Solo yang berada di bawah Kemenperin. Selama ini, kerja sama Pemkot Solo dengan AK-Tekstil sudah berjalan, tetapi masih dibutuhkan pengembangan lebih lanjut, terlebih dengan adanya pandemi Covid-19.

Pertemuan antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan perwakilan Kemenperin dilaksanakan di Balai Kota Solo, Jumat (26/3). Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin, Arus Gunawan, mengatakan pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari kerja sama untuk Akademi Komunitas Tekstil yang ada di Solo yang punya program mengenai vokasi dan ikatan kerja.

"Sehingga penyerapan tenaga kerja menjadi lebih banyak, karena 100 persen lulusannya diserap. Kami me-link-kan apa yang dibutuhkan industri, kami siapkan di unit-unit AK-Tekstil itu," terang Arus, kepada wartawan seusai rapat tersebut.

Dalam rapat tersebut, dibahas pengembangan AK-Tesktil, termasuk kelanjutan kerja sama dengan Solo Techno Park yang berlokasi di samping kampus AK-Tekstil. Selama ini, kerja sama sudah direalisasikan, tetapi kedua pihak menilai masih kurang maksimal.

Nantinya, pertemuan selanjutnya Kemeperin dan pemkot akan fokus pada program-program yang ada. "Selama ini kami kan dulu kerja sama sudah kemudian perkembangan kan beda dengan pandemi," imbuh Arus.

Ia memaparkan, setiap tahun AK-Tekstil meluluskan sekitar 300 mahasiswa. Sampai saat ini, AK-Tekstil telah meluluskan 1.000 mahasiswa. Seratus persen lulusan AK-Tekstil langsung diserap oleh industri. Bahkan, sebelum masuk, mahasiswa sudah diterima oleh industri.

Namun, dia menilai masih ada keterbatasan dari kampus AK-Tekstil. Kemenperin juga telah melengkapi dengan workshop bagi mahasiswa seperti miniatur dari industri tekstil. Karenanya, dibutuhkan kerja sama dengan pihak lain, seperti Solo Techno Park. "Harapan kami, kerja sama KA-Tekstil dan Solo Techno Park bisa tumbuh untuk supply chain dari industri," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan pertemuan dengan Kemenperin tersebut masih tahap awal dan belum mengerucut. Nantinya dilanjutkan dengan rapat-rapat berikutnya untuk membahas kerja sama dan pengembangan apa saja yang akan dilakukan.

"Ya tadi saya bilang, Solo Techno Park dan lain-lain itu kan masih kurang maksimal, makanya ini mau kita sentuh lagi," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement