Jumat 26 Mar 2021 15:09 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Bantul Mulai Meningkat

Penerapan protokol kesehatan ketat pencegahan Covid-19 harus ditaati semua pihak.

Warga berwisata di Pantai Parangtritis, Bantul, D.I Yogyakarta, Ahad (14/3/2021). Pada libur Hari Raya Nyepi 2021, Pantai Parangtritis yang merupakan destinasi wisata alam andalan di Bantul ramai dikunjungi wisatawan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Warga berwisata di Pantai Parangtritis, Bantul, D.I Yogyakarta, Ahad (14/3/2021). Pada libur Hari Raya Nyepi 2021, Pantai Parangtritis yang merupakan destinasi wisata alam andalan di Bantul ramai dikunjungi wisatawan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi daerah ini pada Maret 2021 mulai mengalami peningkatan. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo.

"Ada peningkatan cukup signifikan di Maret ini dibandingkan dengan Januari dan Februari, jadi misalnya Ahad kemarin objek wisata yang biasanya hanya lima sampai enam ribu orang, sudah tembus di 13 ribuan," katanya.

Ia mengatakan dengan tingkat kunjungan wisatawan yang rata-rata mencapai sekitar 13 ribu orang di akhir pekan tersebut, menunjukkan bahwa sektor pariwisata sudah kembali menggeliat, meski dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Artinya mendekati kondisi normal sebelumnya, bahkan di Pantai Parangtritis misalnya kalau hari Minggu tidak kurang dari 10 ribu pengunjung, kemarin sampai 10 ribu orang, menurut saya ini sudah ada hal yang baik," ujarnya.

Kendati demikian ia mengharapkan jangan sampai akibat kenaikan kunjungan wisatawan ini wisatawan dan pengelola tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga berdampak pada perkembangan kasus Covid-19.

"Agar semuanya bisa berjalan, masyarakat juga bisa berwisata dengan nyaman, pengelola wisata juga menerima wisatawan dengan aman, lalu ekonomi masyarakat bergerak baik saya selalu memesankan tetap patuhi rambu-rambu protokol kesehatan," kata dia.

Diharapkan penerapan protokol kesehatan ketat pencegahan Covid-19 harus ditaati semua pihak dan dijaga bersama dalam setiap kegiatan termasuk dalam berwisata.

"Protokol kesehatan tidak mungkin menjadi tanggung jawab pengelola wisata saja, tidak mungkin jadi tanggung jawab Dinas Pariwisata, tetapi bersama masyarakat, harapannya biar semua jalan, masyarakat mendapat kesejahteraan, dan semua ada kebahagiaan," tegasnya.

sumber : Antara.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement