Ahad 28 Mar 2021 03:50 WIB

Eri: Untuk Kepentingan Umat Apapun akan Saya Dukung Penuh

Eri mengatakan ulama adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya
Foto: Humas Pemkot Surabaya
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan para umara (pemerintah) dan ulama adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Eri mengatakan pihaknya siap mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh MUI Kota Surabaya masa khidmat 2021-2025.

"Untuk kepentingan umat apapun akan saya dukung penuh. Insya Allah kepentingan MUI akan saya dukung sepenuhnya," katanya saat menghadiri pelantikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surabaya di Graha Sawunggaling, Surabaya, Sabtu.

Baca Juga

Acara tersebut dihadiri Ketua MUI Jawa Timur K.H. Hasan Muttawakkil Alallah, Ketua MUI Kota Surabaya K.H. Abdul Muchid Murtadho, Kiai Sukron Zazirah, Kiai Hambali, Nyai Hj. Khomsatul Hidayat, Nyai Hj. Elok Zulakha. Tidak hanya itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya ini menegaskan ke depan Kantor Balai Kota Surabaya bukan tempat yang asing bagi seluruh pengurus MUI, sehingga kapanpun MUI datang pintu balai kota selalu terbuka.

"Begitu pun sebaliknya, kapan pun pintu MUI terbuka bagi saya," ujarnya.

 

Menurut Eri, dengan cara itu Kota Surabaya tumbuh semakin kuat dan besar. Ia juga meyakini kebersatuan antara ulama dan umara saat ini untuk kepentingan warga Kota Pahlawan. Tidak hanya itu, dia juga memohon restu dan dukungan agar dapat membangun kota menjadi lebih baik lagi.

"Di situ menjadi kekuatan besar kita, umara dan ulama bersatu. Sehingga, kita ini seluruh keluarga besar. Maka, jangan segan lagi, wali kota itu hanya untuk kepentingan warga di Kota Surabaya," katanya.

Sementara itu, Ketua MUI Jawa Timur KH Hasan Muttawakkil Alallah menambahkan, sinergitas dan kerja sama seperti yang terjalin ini sangat diperlukan. Tujuannya agar dalam menentukan kebijakan tidak melenceng dari syariat agama."Para ulama dengan ilmunya dapat membantu mengarahkan ilmunya supaya tidak melenceng dari syariat agama," katanya.

Ketua MUI Jatim ini bercerita seorang tokoh besar sekaligus pahlawan nasional mengatakan tidak ada senjata yang lebih ampuh menghadapi apapun selain persatuan dan kebersamaan. "Oleh karena itu, pada masa pandemi Covid-19 kita memang harus lebih kompak," ujarnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement