Ahad 28 Mar 2021 19:53 WIB

Sebanyak 2.700 Pegawai Non Lansia UGM Ikut Divaksin 

Vaksinasi akan dilakukan selama tiga hari yakni 27-28 Maret dan 1 April mendatang.

Petugas bersiap menyutikkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi massal (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Petugas bersiap menyutikkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi massal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 2.700 pegawai non lansia di lingkungan UGM mengikuti vaksinasi covid-19, di Graha Sabha Pramana UGM, Sabtu (27/3).  Rencana UGM akan melakukan vaksinasi untuk 7.321 pegawai yang terdiri dosen dan tenaga kependidikan yang belum mendapat vaksinasi. Vaksinasi akan dilakukan selama tiga hari yakni 27-28 Maret dan 1 April mendatang.

Ketua Satgas Covid-19 UGM Rustamadji mengatakan vaksinasi kali ini diperuntukan bagi pegawai UGM dari kategori non lansia. Pekan lalu UGM sudah melakukan vaksinasi bagi pegawai dan pensiunan dari kalangan lansia. “Tapi hari ini juga ada beberapa peserta lansia yang ikut karena vaksinasi lansia pekan kemarin tidak ikut,” katanya.

Untuk pelaksanaan vaksinasi melibatkan 385 tenaga kesehatan dari RS Sardjito, RSA UGM, Klinik GMC dan Korpagama. Bahkan panitia vaksinasi juga menyediakan bilik pemeriksaan apabila ditemukan peserta yang mengalami gejala. “Kita siapkan tim medis dan dua ambulans juga di depan,” katanya.

Sejauh pelaksanaan vaksin hari ini,kata Rustamadji tidak ditemukan pesera yang mengalami gejala berat. Menurutnya gejala akan muncul setelah tujuh hari pasca vaksinasi. Dari vaksinasi pegawai kategori lansia pada pekan lalu ditemukan ada enam peserta lansia yang melaporkan mengalami gejala ringan seperti nyeri di lengan, demam ringan,menggigil , sakit kepala atau merasa lelah. “Kesemuanya gejala ringan dan tergolong aman,”katanya.

Pada vaksinasi untuk kategori non lansia ini, dilakukan sejak pukul 07.30 pagi hingga pukul empat sore. Pagi-pagi sekali peserta sudah mulai berdatangan dan memenuhi kursi antrian. Para peserta yang hadie mengikuti vaksinasi menyesuaikan jadwal yang diberikan Direaktorat SDM sesuai dengan urutan Fakultas dan unit kerja masing-masing. Sebelum disuntik vaksin, setiap peserta mengikuti tahap registrasi, lalu pemeriksaan kesehatan. Apabila dalampemeriksaan kesehatan lolos maka akan disuntik vaksin. Selanjutnya peserta akan menunggu selama 30 menit untuk diobservasi apakah pasca penyuntikan mengalami gejala atau tidak.

Di awal tampak terjadi penumpukan peserta di lokasi antrian dikarenakan adanya kendala teknis pada bagian adminitrasi. “Ada kendala pada jaringan koneksi di laptop para naskes sehingga ada penumpukan jumlah peserta. Tidak lama, sudah ditangani dengan cepat oleh tim IT,” katanya.

Rustamadji menuturkan kegiatan vaksinasi di UGM ini bisa terlaksana berkat dukungan dari Dinas Kesehatan DIY dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dalam penyediaan dosis vaksin bagi pegawai di lingkungan UGM. “Dosis yang diberikan sesuai jumlah. Kita sampaikan apresiasi dan terima kasih pada Kepala Dinas Kesehatan DIY, dan Dinas Kesehatan Sleman,” katanya

Dosen ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Dian Arymami, mengaku senang setelah diikutkan sebagai peserta vaksinasi. Menurutnya ia menunggu sejak lama agar segera bisa divaksin. ”Bulan Maret ini akhirnya kesampaian juga bisa divaksin,” katanya.

Menurutnya dengan program vaksinasi diharapkan pengendalian pandemi Covid di Indonesia bisa tertangani dengan baik. Dengan ikut sertanya vaksinasi ini menurutnya kegiatan pembelajaran secara tatap muka pada pertengahan tahun ini di kampus bisa mulai dilaksanakan. “Semoga bisa terlaksana dengan baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement