Rabu 07 Apr 2021 15:33 WIB

UNS Mulai Gelar Uji Coba Kuliah Tatap Muka

Uji coba hanya melibatkan mahasiswa semester II lantaran belum pernah masuk kampus.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) mengikuti uji coba Perkuliahan Tatap Muka (PTM) dengan melakukan protokol kesehatan, di Fakultas Hukum kampus setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/4). Universitas Sebelas Maret (UNS) mulai melaksanakan uji coba Perkuliahan Tatap Muka (PTM) dengan sistem pembagian kelas dan jam kuliah secara terbatas guna mengurangi mobilitas mahasiswa dan mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 di kampus.
Foto: Antara/Maulana Surya
Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) mengikuti uji coba Perkuliahan Tatap Muka (PTM) dengan melakukan protokol kesehatan, di Fakultas Hukum kampus setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/4). Universitas Sebelas Maret (UNS) mulai melaksanakan uji coba Perkuliahan Tatap Muka (PTM) dengan sistem pembagian kelas dan jam kuliah secara terbatas guna mengurangi mobilitas mahasiswa dan mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 di kampus.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mulai menggelar uji coba kuliah tatap muka pada Rabu (7/4). Pada tahap pertama, ada tiga fakultas yang melakukan uji coba kuliah tatap muka, yakni Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keolahragaan (FKOR). Uji coba tersebut hanya melibatkan mahasiswa semester II lantaran belum pernah masuk kampus sejak diterima di UNS.

Rektor UNS, Jamal Wiwoho, mengatakan, uji coba perkuliahan tatap muka tersebut dilaksakan setelah adanya surat keputusan bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri agar sekolah dan perguruan tinggi mulai membuka diri. Selain itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga mengeluarkan Surat Edaran terkait perkuliahan tatap muka.

"Jadi kami mau mencoba membuka diri agar kuliah secara tatap muka atau luring ini bisa dimulai," kata Jamal kepada wartawan di sela-sela meninjau uji coba kuliah tatap muka di FK UNS, Rabu (7/4).

Dia menekankan, pelaksanaan kuliah tatap muka harus memperhatikan dua hal, yakni bersyarat dan bertahap. 'Bersyarat' maksudnya, dijalankan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di antaranya, menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, cek suhu, termasuk adanya izin dari orang tua serta kemauan dari mahasiswa.

"Tidak boleh diwajibkan. Jadi kalau mahasiswa tidak ingin kuliah tatap muka, ya boleh, tidak apa-apa, kami siapkan tetap daring. Jadi kuliah tatap muka ada, daring juga ada," imbuh Guru Besar Ilmu Hukum UNS tersebut.

Sedangkan 'bertahap', artinya pelaksanaan perkualiahan tatap muka tidak langsung melibatkan semua mahasiswa dari semester awal sampai semester akhir. Melainkan, secara bertahap. UNS mengambil kebijakan untuk memprioritaskan mahasiswa semester awal mengikuti uji coba kuliah tatap muka.

Jika satu program studi (prodi) memiliki 100 mahasiswa, maka hanya 50 persen yang mengikuti uji coba kuliah tatap muka. Selain itu, kapasitas dibatasi maksimal 25 mahasiswa dalam satu ruang. Durasi kuliah juga dibatasi. Jika biasanya satu SKS durasinya 50 menit, maka dipersingkat menjadi 25-30 menit. Dalam satu hari, kuliah tatap muka diperbolehkan maksimal 50-60 menit.

"Kami coba dulu berapa hari, nanti akan kami evaluasi lagi. Karena ya jangan sampai terjadi sebuah klaster tentang pembukaan kampus," terang Jamal.

Di samping itu, UNS juga mengutamakan dosen yang sudah divaksin Covid-19 untuk mengajar secara tatap muka. Dari 1.700 dosen yang diajukan, baru sekitar 600 dosen yang sudah divaksin. Para dosen yang sudah divaksin tersebut terdiri dari para pimpinan universitas dan fakultas, termasuk kepala prodi, serta dosen yang berusia di atas 60 tahun.

Nantinya, jika penyebaran kasus Covid-19 semakin terkendali dan sasaran vaksinasi lebih luas, maka UNS akan lebih melonggarkan kuliah tatap muka. Terutama bagi mahasiswa semester akhir menjelang ujian skripsi. UNS juga mulai mencoba menggelar sidang skripsi, thesis maupun desertasi secara tatap muka. Selain itu, pembukaan laboratorium untuk praktikum mahasiswa.

"Hari Senin tanggal 12 saya menguji desertasi dengam tatap muka. Jadi mulai pelan-pelan lah. Jangan sampai kita tidak berani mencoba karena sebetulnya dengan kedisiplinan tinggi tentang protokol Covid-19 dan meningkatkan imunitas ini insya Allah kita bisa. Termasuk di dalamnya upaya-upaya kita agar tidak terkena Covid-19 dengan cara vaksinasi," papar Rektor.

Di sisi lain, pimpinan kampus juga mensyaratkan bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota untuk membawa hasil rapid test untuk mengikuti kuliah tatap muka. Pada hari tersebut, mahasiswa yang hadir mengikuti uji coba kuliah tatap muka di FH UNS sebanyal 29 orang. Dari jumlah tersebut, kelas pertama berisi 15 orang dan kelas kedua diikuti 14 orang. Sedangkan mahasiswa yang hadir di FK UNS berjumlah 41 orang yang terdiri dari mahasiswa Program Studi (Prodi) D-4 Kebidanan dan S-1 Psikologi.

Rektor memastikan mahasiswa yang hadir dalam uji coba PTM telah mendapatkan izin dari orang tua dan telah menjalani rapid test antigen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement