Rabu 07 Apr 2021 19:43 WIB

Bupati Sidoarjo Cek Stok Beras di Gudang Bulog

Bupati memastikan adanya cadangan beras beberapa bulan ke depan.

Bupati Sidoarjo Cek Stok Beras di Gudang Bulog (ilustrasi).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Bupati Sidoarjo Cek Stok Beras di Gudang Bulog (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mengecek stok beras di Gudang Bulog Perum Bulog Sub Divre Wilayah I Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, guna menjamin ketersediaan beras menjelang pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

"Kami langsung turun kunjungi Bulog dan saat ini tersedia cadangan beras kurang lebih 43.000 ton. Alhamdulillah, masih bisa antisipasi jika terjadi kekurangan-kekurangan beras di masyarakat saat ini," ujarnya, di sela pengecekan di gudang Bulog, Buduran, Rabu (7/4).

Ia mengemukakan, kunjungan ke gudang Bulog ini mengecek ketersediaan atau stok beras dan memastikan adanya cadangan beras beberapa bulan ke depan. "Sekali lagi kami melakukan pengecekan dan meninjau ketersediaan beras di Sidoarjo," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita saat mendampingi Bupati Sidoarjo mengatakan pihaknya ingin melakukan pendekatan kepada kepala-kepala daerah, termasuk Sidoarjo, untuk membangun sinergitas bersama pemerintah daerah agar beras yang dipanen oleh petani-petani bisa diserap oleh Bulog.

 

"Di Jawa Timur merupakan daerah stok melimpah beras, supaya kami bisa dari hulu ke hilir nyambung. Harapannya ASN di Sidoarjo bisa menyediakan beras dari Bulog, jadi dari Sidoarjo untuk Sidoarjo," katanya.

Ia juga menunjukkan beberapa mesin baru yang bisa memfasilitasi penyerapan beras dari petani supaya bisa terolah sesuai dengan spesifikasi maupun kualifikasi yang telah ditentukan dalam Permendag No.24 Tahun 2020. "Jadi untuk kendala mesin di Sidoarjo ini penggiling-nya masih kecil, outputnya masih belum bisa masuk kualifikasi kriteria Bulog," ucapnya.

Ia mengatakan, pihaknya nanti bisa menjalin kerja sama, yakni beras pecah kulit hasil giling petani bisa dibeli lalu diolah dengan mesin tersebut menjadi beras yang berkualitas. Febby juga menyampaikan urgensi penyuluhan serta edukasi tentang kualitas beras atau gabah, sehingga penyerapan bisa sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement