Jumat 09 Apr 2021 17:17 WIB

RS PKU Solo Wujudkan Masjid yang Memiliki Rumah Sakit

Rumah sakit seolah-olah menjadi halaman Masjid H Munawar Hadi tersebut.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Peresmian Masjid H Munawar Hadi, IGD, ICU, serta KB/TK Surya Mentari di RS PKU Muhammadiyah, Solo, Jawa Tengah,, Jumat (9/4).
Foto: Dokumen.
Peresmian Masjid H Munawar Hadi, IGD, ICU, serta KB/TK Surya Mentari di RS PKU Muhammadiyah, Solo, Jawa Tengah,, Jumat (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo, Jawa Tengah, meresmikan Masjid H Munawar Hadi, IGD, ICU, serta KB/TK Surya Mentari, Jumat (9/4). Peresmian dilakukan secara virtual oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo, mengatakan pada umumnya rumah sakit itu mempunyai masjid, lokasinya di sudut dan sempit. Hal itu tidak berlaku bagi RS PKU Muhamamdiyah Solo, di mana masjid diletakkan di bagian depan dengan bangunan megah dan modern.

"Angan-angan kami mempunyai masjid yang memiliki rumah sakit alhamdulillah terwujud. Ini bermakna setiap sudut rumah sakit harus bersih dan dapat digunakan untuk beribadah," terang Mardiatmo dalam sambutannya saat acara peresmian di Aula Baitul Hikmah RS PKU Solo.

Ia menjelaskan, rumah sakit seolah-olah menjadi halaman Masjid H Munawar Hadi tersebut. Sedangkan yang utama adalah masjidnya. Tempat-tempat yang lain menjadi suatu bagian dari masjid. Konsekuensinya, bagian-bagian lain tersebut harus bebas dari najis.

"Jadi di mana pun baca Alquran atau shalat sudah sah. Dan kami punya standar masjid ini standar kebersihannya sama seperti Masjid Nabawi. Jadi tidak ada bau pesing, tidak ada debu sama sekali di sana. Kami menginginkan masjid ini sebersih itu," ungkapnya.

Dokter spesialis radiologi tersebut menambahkan, lantaran masjid tersebut memiliki rumah sakit, maka jamaah paling banyak karyawan rumah sakit dan para penunggu pasien. Sehingga, ceramah-ceramah yang disampaikan khatib harus berbeda dari masjid lain.

"Mereka orang-orang yang sedang susah semua. Tentu saja diberikan suatu pencerahan yang menyejukkan, masjid menjadi tempat pencerahan bagi mereka. Saya sudsh memulai itu. Jadi yang disini mesti harus menyejukkan," imbuhnya.

RS PKU Solo telah mengembangkan ICU dan beberapa sarana prasarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait layanan intensif care. Selain itu, RS PKU Solo telah ditunjuk sebagai rumah sakit lini kedua dalam penanganan Covid-19 memaksa manajemen mempersiapkan dengan beragam sumber daya, peralatan dan bangunan yang diperlukan.

Berbagai persiapan itu diklaim dapat dilakukan dengan baik sehingga pasien Covid-19 tertangani dan mendapat pelayanan yang baik di RS PKU Solo. "Selama pandemi kami melakukan rekrutmen karyawan baru, saat ini kamu memiliki 353 tempat tidur pasien. Satu tahun terakhir kami dapat membuka 70 formasi kerja. Sementara sebagian besar institusi lain terpaksa mengurangi jumlah karyawan," kata dia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, berharap dengan peresmian masjid, ICU, IGD, serta KB/TK tersebut dapat menjadi sarana beramal soleh para civitas hospitalia RS PKU Solo. Dia menyatakan kebanggaan terhadap keluarga besar RS PKU Solo di bawah kepemimpinan Mardiatmo.

Mardiatmo dianggap telah membawa rumah sakit tersebut bukan hanya unggul tetapi juga membanggakan di tingkat naisonal serta memperoleh pengakuan internasional. Tidak banyak rumah sakit Muhammadiyah yang bisa masuk fase itu.

Haedar memaparkan mengenai model kepemimpinan transformatif yang berorientasi ke depan sehingga membawa kemajuan bagi amal usaha Muhammadiyah. Potensi yang sedang-sedang saja bisa dijadikan peluang dan kekuatan besar dengan adanya pemimpin transformatif.

"Muhammadiyah mempelopori kepemimpinan transformatif. Potensi keterbatasan diubah menjadi peluang dan kekuatan," ujar Haedar.

Ia juga menyinggung mengenai pandangan spiritualitas masjid harus mencerahkan hati. Terutama masjid di rumah sakit. Sebab orang sakit itu tidak hanya pasien, melainkan keluarganya ikut sakit.

"Siraman-siraman ceramah yang mencerahkan hati dan membangun hal positif. Sehingga orang keluar dari masjid itu, keluarga pasien hatinya tercerahkan," terang Haedar.

Sementara itu, dalam laporannya, ketua panitia pembangunan masjid, Marpuji Ali menyebutkan, biaya pembangunan masjid sebesar Rp 9,03 miliar. Sumber biaya pembangunan berasal dari internal RS PKU Muhammadiyah Solo sebesar Rp 5,96 miliar, serta donatur yang terdiri dari pegawai administrasi, medis dan paramedis Rp 3,07 miliar.

"Insya Allah pembangunan masjid rumah sakit hanya dibiayai RS PKU dengan dukungan pegawai administrasi, medis, dan paramedis," ujarnya.

Struktur bangunan modern karena menggunakan bahan-bahan modern seperti granit dan GRC. Kubah masjid berbahan tembaga yang dilengkapi dengan ornamen logo Muhammadiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement