Selasa 13 Apr 2021 05:19 WIB

Sleman Resmikan Bangsal Titik Kumpul Sayur

Bangsal titik kumpul sayur ini diharapkan meningkatkan perekonomian Sleman.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Foto: Instagram/@kustinisripurnomo
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman meresmikan bangsal titik kumpul sayur perkumpulan petani hortikultura puncak Merapi. Bangsal CSR dari PT Bank BPD DIY ini berlokasi di Pedukuhan Bunder, Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mengapresiasi BPD DIY yang telah berpartisipasi meningkatkan pembangunan di Kabupaten Sleman. Ia berharap, bangsal ini dapat semakin meningkatkan dinamika pertanian dan perekonomian Kabupaten Sleman.

Baca Juga

"Titik kumpul sayur ini akan memberikan kesempatan bertemunya petani dengan pengecer maupun pedagang besar sayuran. Saat ini tercatat anggota titik kumpul sayur cukup banyak yakni mencapai 100 orang," kata Kustini, Senin (12/4).

Ia berpendapat, program seperti ini harus terus digiatkan ke depannya. Sebab, tanggung jawab sosial perusahaan seperti ini akan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak dan memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya petani.

Dirut Bank BPD DIY, Santoso Rohmad, menyatakan komitmen untuk tidak semata memikirkan keuntungan perusahaan, tapi juga berbagai dengan masyarakat. Ia berharap, bangsal memberi petani kesempatan menjual produk secara kolektif.

Sehingga, lanjut Santoso, nantinya dapat meningkatkan keuntungan bagi petani itu sendiri. Ia melihat, lewat bangsal titik kumpul ini pula petani akan bisa mendapat kepastian kualitas hasil pertanian, produk terjual, dan pembayaran.

"Kepastian ini sangat penting karena petani bisa berdaya jika bersatu dan mendapat dukungan dari bank," ujar Santoso.

Ia turut berharap petani-petani bisa lebih inovatif, tidak berhenti kepada usaha berskala kecil. Sebab, menurut Santoso, petani dapat menjual produk pertanian dengan nilai lebih seperti lewat sentra wisata produk pertanian atau lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement