Selasa 13 Apr 2021 16:35 WIB

Pemkot Surabaya Ajak Pengusaha Bantu Siswa Kurang Mampu

Eri berpendapat, Surabaya akan semakin sejahtera apabila seluruh elemen bersatu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Foto: Dok Humas
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar audiensi bersama 65 perusahaan yang ada di Kota Pahlawan. Audiensi yang digelar dimaksudkan untuk membahas kerja sama antara Pemkot Surabaya dan perusahan-perusahan tersebut dalam bidang pendidikan.

Kerja sama itu, yakni Program Beasiswa Pendidikan Jenjang SMP bagi siswa dari keluarga tidak mampu melalui program CSR dari perusahaan-perusahaan dimaksud. Eri mengatakan, upaya membangun sebuah kota yang mencerdaskan kehidupan bangsa membutuhkan gotong-royong dari berbagai elemen masyarakat.

Baca Juga

Sebab itu, Eri mengajak para pemimpin perusahaan untuk sama-sama membantu beasiswa pendidikan bagi pelajar yang masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). “Saya ingin mengajak bapak-ibu pemimpin perusahaan untuk ikut mengambil peran dalam mencerdaskan anak bangsa,” kata Eri di Surabaya, Selasa (13/4)..

Eri berpendapat, Surabaya akan semakin sejahtera apabila seluruh elemen bersatu membangun kota. Ia mencontohkan warga yang mampu membantu warga yang tidak mampu. Kemudian, warga yang tidak mampu, membantu tenaga kepada perusahaan yang membutuhkan. Dengan begitu, menurutnya, Surabaya menjadi kota yang penuh cinta kasih serta kegotong-royongan antar sesama.

“Saya selalu sampaikan kota ini hebat bukan karena pemerintah atau pejabatnya, tetapi karena panejengan semua. Untuk itu, Kalau panejengan memiliki rezeki berlebih tolong dibantu agar sama-sama sejahtera,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menambahkan, untuk skemanya setelah pertemuan hari ini akan ada pembuatan MoU (nota kesepahaman). MoU itu nantinya ditandatangani antara pemberi CSR dengan Wali Kota Surabaya. Supomo menjelaskan, setelah dana CSR itu dicairkan, akan langsung masuk ke rekening masing-masing sekolah.

“Jadi para pengusaha pasti mengetahui dananya diperuntukkan kepada anak asuh siapa saja,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement