Rabu 14 Apr 2021 22:27 WIB

PPLS Pastikan Tanggul Lapindo Aman Pascagempa Malang

Peringatan dini seperti sirine dan juga peringatan lainnya perlu dipasang.

PPLS Pastikan Tanggul Lapindo Aman Pascagempa Malang (ilustrasi).
Foto: Antara/Umarul Faruq
PPLS Pastikan Tanggul Lapindo Aman Pascagempa Malang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) memastikan jika tanggul lumpur Lapindo yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur masih aman pascagempa yang terjadi di barat daya Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.

Kepala Bagian Tata Usaha PPLS Hikmad Batara Reza mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan sebelum dan sesudah terjadinya gempa di Malang tersebut. "Setelah kami lakukan pemantauan di dua waktu sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa gempa tersebut ternyata tidak ada retakan, dan bisa dikatakan kondisi tanggul lumpur Lapindo ini masih aman," ujarnya saat mendampingi tokoh masyarakat Bambang Haryo Soekartono di Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Rabu (14/4).

Ia mengatakan, pihaknya juga sudah memasang sejumlah sensor di tanggul penahan lumpur Lapindo, untuk membantu pengecekan keretakan yang ada di tanggul tersebut. "Kami juga sudah menginisiasi rencana tindak darurat (RTD) bencana supaya masyarakat bisa waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana lumpur Lapindo ini," ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Bambang Haryo Soekartono mengatakan, peringatan dini seperti sirine dan juga peringatan lainnya perlu dipasang di sekitar desa desa yang ada di luar tanggul lumpur Lapindo. "Setelah terpasang masyarakat bisa berlatih simulasi terjadinya bencana. Karena sampai dengan saat ini semburan lumpur Lapindo masih sebanyak 100 ribu meter kubik setiap harinya. Artinya bencana itu masih memungkinkan terjadi.

 

Apalagi, semburan Lapindo ini berada di sesar Siring dan juga sesar Watu Kosek," katanya. Namun demikian, dirinya bersyukur akibat gempa yang terjadi di Malang beberapa waktu tidak sampai berimbas serius terhadap tanggul lumpur Lapindo tersebut."Karena kalau terjadi retakan, ada potensi semburan bakal lebih besar," ujarnya.

Pihaknya juga sudah mengusulkan kepada Menteri Keuangan supaya masyarakat yang ada di sekitar peta akan terdampak bisa mendapatkan asuransi. "Jika sebelumnya ada peta area terdampak, ini juga ada peta akan terdampak. Sehingga, masyarakat bisa terproteksi harta benda, dan juga jiwanya," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement