Jumat 16 Apr 2021 18:32 WIB

689 Guru di Kudus Divaksin Covid-19 Hadapi Ujian Tatap Muka

Suntikan vaksin kedua, dijadwalkan pertengahan bulan Mei 2021.

689 Guru di Kudus Divaksin Covid-19 Hadapi Ujian Tatap Muka (ilustrasi).
Foto: AP/Achmad Ibrahim
689 Guru di Kudus Divaksin Covid-19 Hadapi Ujian Tatap Muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Sebanyak 689 guru di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai menjalani vakasinasi COVID-19 untuk persiapan menghadapi ujian sekolah secara tatap muka yang digelar bulan April ini.

"Total ada 689 guru dari 28 SMP negeri maupun swasta di Kabupaten Kudus yang dijadwalkan menjalani vaksinasi Jumat (16/4) dan Sabtu (17/4). Awalnya ada 741 guru, namun 52 guru SMP 2 Jekulo batal divaksin karena ada salah satu guru yang positif COVID-19," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Jumat (16/4).

Lokasi vaksinasinya, kata dia, di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dan RS Ibu dan Anak Miriam Kudus. Suntikan vaksin kedua, dijadwalkan pertengahan bulan Mei 2021 sesuai jadwal pelaksanaan suntikan dosis pertama karena ada yang dijadwalkan tanggal 18 atau 19 Mei 2021.

Vaksinasi COVID-19 tersebut merupakan rangkaian kegiatan vaksinasi di Kabupaten Kudus dengan sasaran pelayan publik. Karena guru mau menghadapi ujian tatap muka, maka mendapatkan skala prioritas diberikan vaksin.

"Bagi yang tertunda karena komorbid atau faktor lain, menunggu surat rekomendasi dari dokter terkait. Jika rekomendasi dokter bisa divaksin, maka akan dijadwalkan kembali," ujarnya.

Shopie Aileen, dokter RS Mardi Rahayu Kudus yang memeriksa guru yang menjalani vaksin COVID-19 mengakui ada 150 guru yang menjalani vaksinasi hari ini (16/4) dan tercatat ada belasan guru yang tertunda karena tidak lolos pemeriksaan kesehatan. "Ada yang komorbid seperti asma, epilepsi dan lainnya, serta ada yang mengalami hipertensi," ujarnya.

Guru yang tertunda, kata dia, dipersilakan meminta rekomendasi dari dokter yang menangani, apakah memungkinkan divaksin atau tidak. Syafii, guru SMP 2 Kudus mengakui vaksinasi ini juga dalam rangka menghadapi ujian secara tatap muka, sehingga guru juga harus memiliki imunitas yang lebih baik agar tidak mudah terpapar COVID-19.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement