Senin 19 Apr 2021 15:26 WIB

Sleman Mulai Program Kota Tanpa Kumuh

Bantuan dana dalam program padat karya ini yaitu Rp 300 juta per kalurahan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor Pemkab Sleman, DIY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor Pemkab Sleman, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, meresmikan kegiatan padat karya program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Sleman 2021 di Kalurahan Tlogoadi, Kapanewon Mlati. Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat yang terkena dampak dari pandemi Covid-19.

Anggota Komisi V DPR, Sukamto mengatakan, program ini menyasar tiga kapanewon yakni Kapanewon Depok, Mlati dan Gamping. Serta, tujuh Kalurahan Caturtunggal, Sendangadi, Tlogoadi, Tirtoadi, Trihanggo, Ambarketawang dan Banyuraden.

Adapun bantuan dana yang diberikan dalam program padat karya ini yaitu sebesar Rp 300 juta per kalurahan. Dalam program ini, masyarakat tidak hanya menerima bantuan secara cuma-cuma melainkan dengan ikut serta membantu membangun desa. "Seperti memperbaiki saluran air dan infrastruktur berbasis masyarakat," kata Sukamto, Senin (19/4).

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, memberi apresiasi dan menyambut gembira kegiatan padat karya tersebut. Terlebih, kegiatan padat karya ini turut ditujukan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi dampak pandemi.

 

Ia berharap, padat karya program Kotaku benar-benar mampu mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat serta mampu mengurangi keberadaan kawasan kumuh. Sehingga, warga berkesempatan mendapat pekerjaan dan penghasilan.

"Manfaat lainnya terpeliharanya lingkungan dan infrastruktur yang ada di lokasi perlaksanaan padat karya Kotaku," ujar Danang.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, Tri Rahayu menambahkan, kegiatan ini merupakan program untuk memberikan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja. Program memberdayakan 120 orang dari tujuh kalurahan yang disasar.

"Kami berharap, program ini bisa sesuai dengan apa yang di cita-citakan oleh pemerintah untuk pemulihan perekonomian masyarakat, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement