Rabu 21 Apr 2021 13:07 WIB

Pemkab Sleman Dorong Kesetaraan Gender Tenaga Kerja

Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Sleman sudah masuk ke semua instansi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kantor Pemkab Sleman.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor Pemkab Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, Pemkab Sleman berusaha meningkatkan kualitas kehidupan, peran perempuan, kesejahteraan dan perlindungan anak. Hal itu dilakukan lewat pembangunan yang menjadikan kesetaraan gender arus utama.

"Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi diskriminasi bagi perempuan, khususnya dalam sektor ketenagakerjaan," kata Kustini dalam webinar Dakwah dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Perempuan yang diinisiasi UIN Sunan Kalijaga, Selasa (20/4).

Ia menilai, implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Sleman sudah masuk ke semua instansi atau SKPD di lingkungan Pemkab Sleman. Setidaknya ada dua kegiatan responsif gender tiap SKPD. Dasar kebijakan SK Kepala Bappeda selaku Ketua PUG.

Kustini menyebut, pada 2019 Pemkab Sleman telah menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori mentor terbaik. Ini merupakan bentuk pengakuan Kementerian PPPA atas komitmen dan peran pimpinan mewujudkannya melalui PUG.

 

Terkait tenaga kerja, Kustini turut memaparkan data penempatan tenaga kerja. Baik melalui Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Lokal (AKL), maupun Antar Kerja Antar Negara (AKAN) selama tiga tahun untuk periode 2018-2020.

Pada 2018, penempatan tenaga kerja laki-laki masih sebanyak 1.406 dan perempuan 833. Kemudian, naik pada 2019 untuk laki-laki 798 dan perempuan sebanyak 828. Sedangkan, pada 2020 cukup berimbang untuk laki-laki 426 dan perempuan 447.

"Kondisi itu memperlihatkan tenaga kerja wanita lebih diminati perusahaan-perusahaan. Hal tersebut dilandasi alasan kalau kaum wanita lebih sabar, tekun dan teliti dalam bekerja, serta tidak banyak tuntutan," ujar Kustini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement