Rabu 21 Apr 2021 20:45 WIB

Kenduren UMKM 2021 Usung Batik Jadi Tema Utama

Pembukaan Kenduren UMKM 2021 dilaksanakan secara virtual.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Solo memberikan pelatihan kepada para pelaku industri batik agar semakin berdaya saing global. Pelatihan tersebut merupakan salah satu persiapan rangkaian kegiatan Kenduren (Berkembang dan Berinovasi Menjadi UMKM Keren) UMKM 2021.
Foto: dok BI solo
Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Solo memberikan pelatihan kepada para pelaku industri batik agar semakin berdaya saing global. Pelatihan tersebut merupakan salah satu persiapan rangkaian kegiatan Kenduren (Berkembang dan Berinovasi Menjadi UMKM Keren) UMKM 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo, Jawa Tengah, menyelenggarakan kegiatan Kenduren UMKM 2021 yang merupakan singkatan dari (Berkembang dan Berinovasi menjadi UMKM Keren). Kenduren menjadi salah satu strategi pengembangan UMKM agar memiliki daya saing dan resiliensi sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Kenduren UMKM pertama kali digelar pada 2020. Kegiatan tersebut digelar lagi tahun ini dengan harapan dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Pembukaan Kenduren UMKM 2021 dilaksanakan secara virtual pada Rabu (21/4). Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan Kenduren UMKM 2021 diselenggarakan sebagai dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Festival Ekonomi Keuangan Digital, Karya Kreatif Indonesia, Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia, dan Festival Ekonomi Syariah.

Kenduren UMKM 2021 juga menjadi program kolaboratif "Jateng Bersinar" dari Kantor Perwakilan BI se-Jawa Tengah sebagai keselarasan integrasi program flagship. Pembukaan Kenduren UMKM 2021 tersebut mengusung tema "Kemilau Kartini: Kebangkitan Batik Masa Kini untuk Pemulihan Ekonomi" sebagai semangat optimisme untuk bangkit dari pandemi Covid-19.

 

"Pemilihan batik sebagai tema utama berangkat dari concern tantangan pelestarian batik yakni regenerasi pembatik. Sementara Batik menjadi salah satu kekayaan intangible yang diakui UNESCO yang tidak hanya memiliki nilai sejarah, seni, dan budaya, tetapi juga bernilai ekonomis tinggi," terang Nugroho dalam sambutannya.

Untuk itu, lanjutnya, pada Kenduren UMKM 2020 BI Solo menginisiasi pembentukan Komunitas Seniman Muda Batik. BI Solo telah melakukan pendampingan melalui kolaborasi anggota komunitas dengan desainer nasional serta menggelar peragaan busana pada November 2020.

Kemudian, pada pertengahan April 2021 BI Solo juga memberikan pelatihan warna dan motif kekinian yang sedang tren secara global agar seniman batik dapat memiliki kepekaan terhadap selera pasar. Selanjutnya, pada akhir pekan ini BI Solo bersama Dekranasda Kota Solo dan Paguyuban Putra Putri Solo akan membantu pemasaran produk komunitas dalam acara Pesona Batik dan Live Shopping melalui Instagram.

"Selama enam bulan ke depan sampai Oktober 2021, kami akan melaksanakan berbagai kegiatan terkait dengan digitalisasi UMKM, UMKM go ekspor, ekonomi dan keuangan syariah, percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pencapaian 12 juta merchant QRIS, serta cinta rupiah, dan temu responden," imbuhnya.

Di samping itu, Kenduren UMKM 2021 juga menghadirkan maestro keroncong, Waldjinah, yang dinilai memiliki semangat tinggi untuk melestarikan budaya Indonesia, salah satunya batik. Sejak usia belia sampai sekarang, batik menjadi ciri khas penampilan Waldjinah. Sampai sekarang, Waldjinah tetap bersemangat dalam mempromosikan batik sebagai jati diri bangsa.

"Semangat Ibu Waldjinah menjadi refleksi diri, sudah seberapakah kontribusi kita sebagai elemen bangsa dalam mencintai dan melestarikan budaya Indonesia," ujar Nugroho. Sebelumnya, digelar berbagai kegiatan pengembangan UMKM sebagai pre-event Kenduren UMKM 2021.

Di antaranya, pelatihan sistem jaminan halal dan fasilitasi sertifikasi halal pada Februari 2021 yang bersinergi dengan Dinkop UKM Jawa Tengah dan Halal Center UNS. BI Solo juga memfasilitasi akses pembiayaan UMKM dan klaster dengan perbankan sebagai dukungan terhadap penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Di sisi akses pemasaran, diselenggarakan Onboarding UMKM melalui UMKM Virtual Expo 2021 selama April-Oktober 2021. Pemasaran digital tersebut dibarengi dengan edukasi dan fasilitasi transaksi pembayaran nontunai melalui Quick Response Indonesian Standard (QRIS).

Untuk UMKM syariah, BI Solo juga melakukan penguatan pondok pesantren dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah melalui pembentukan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Solo Raya. Sementara untuk pengembangan Industri Kreatif Syariah (IKRA), dilaksanakan kolaborasi antara UMKM batik binaan dengan desainer nasional dalam acara Muslim Fashion Festival 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement