Kamis 22 Apr 2021 14:29 WIB

UAD Buka Prodi Magister Teknik Kimia

Pembukaan Prodi Magister Teknik Kimia itu merupakan keprihatinan UAD.

Kampus UAD Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq.
Kampus UAD Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta membuka Program Studi (Prodi) Magister Teknik Kimia pada tahun akademik 2021/2022. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

SK Mendikbud itu diserahkan Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) DIY, Prof Didi Achjari, kepada Rektor UAD Dr Muchlas MT di kampus utama UAD Yogyakarta. Muchlas mengatakan pembukaan Prodi Magister Teknik Kimia itu merupakan keprihatinan UAD.

Karena selama ini industri di Indonesia kurang memperhatikan aspek lingkungan, renewable energy, teknologi pengolahan pangan dan obat-obatan, serta belum memiliki dukungan sisi akademik. Oleh karena itu, menurut dia, perlu dihasilkan orang-orang yang berkompeten di bidang tersebut.

Sehingga UAD mendirikan Prodi Magister Teknik Kimia. Selain itu, UAD juga ingin terpacu untuk memberikan solusi secara nasional tentang renewable energy.

 

Muchlas menjelaskan  sarana dan prasarana Prodi Magister Teknik Kimia sudah siap, baik sumber daya manusia (SDM) maupun laboratorium. Untuk SDM dosen, sudah ada 11 doktor yang memiliki keahlian atau kompetensi sangat kompartabel dengan kekhasan Prodi S2 Teknik Kimia.

Untuk laboratoriumnya sudah tersedia dan bersama-sama dengan laboratorium Teknik Kimia yang sudah ada. Jadi, tidak ada masalah dengan sumber daya pembelajarannya.

"Untuk kuota penerimaan mahasiswa, Prodi Magister Teknik Kimia UAD bisa menyelenggarakan tiga kelas. Kami sangat siap," kata Muchlas.

Didi Achjari mengatakan UAD menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) pertama yang membuka Prodi Magister Teknik Kimia. Selama ini dari 17 perguruan tinggi di Indonesia yang membuka Prodi Magister Teknik Kimia, semua perguruan tinggi negeri (PTN).

Menurut dia, di PTN membuka prodi baru tidak terlalu sulit, karena sarana dan prasarana didukung pemerintah. Hal itu berbeda dengan di PTS, karena PTS harus mandiri dalam penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran.

"Prodi Magister Teknik Kimia memiliki prospek yang cerah karena di masa datang tenaga ahli teknik kimia sangat dibutuhkan untuk mendukung kemandirian bangsa," ujarnya.

 

sumber : Antara.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement