REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggandeng Shopee Indonesia untuk memajukan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Perjanjian kerja sama diteken oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja, di Hotel Alila, Solo, Jumat (23/4). Saat ini, sebanyak 40 ribu UMKM di Solo telah bergabung dengan Shopee.
Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja, mengatakan latar belakang kerja sama tersebut lantaran Shopee melihat potensi UMKM di Solo sangat besar dengan produk-produk lokal yang beragam. Dari 40 ribu UMKM tersebut, 5.000 di antaranya sudah aktif dengan program ekspor.
Handhika mengaku Shopee ingin membesarkan UMKM di Solo. Bentuk kerja sama tersebut, misalnya dari Shopee bisa membantu menyediakan pelatih dan sarana, sedangkan dari Pemkot menyediakan hal lain.
Handhika melihat industri yang kuat di Solo seperti perhutanan, perikanan, pariwisata, dimana barang-barang yang dihasilkan bisa menjadi produk-produk yang berkompetisi di pasar nasional dan global.
"Kami ingin menjadikan Solo sebagai contoh kota-kota lain bagaimana UMKM lokal bisa memproduksi barang-barang yang diminati di pasar internasional," kata Handhika seusai penandatanganan kerja sama.
Handhika menjelaskan, Shopee memiliki rangkaian program cukup banyak. Salah satunya edukasi, dimulai dari pemasaran secara digital, mengelola toko dengan baik, dan memasarkan merek lebih baik. Kemudian, dari sisi pemasaran UMKM dibantu mencapai lasar lebih luas lagi, tidak hanya lokal tetapi juga internasional.
Selanjutnya membantu dari sisi pendanaan agar UMKM bisa meningkatkan modal untuk investasi sehingga menghasilkan produk yang lebih berkualitas. "Jangka panjang dalam membina dan menaikkelaskan UMKM tidak bisa satu dua hari. Harus dibimbing secara rutin," ujarnya.
Di sisi lain, Handhika menyebut Shopee merancang pembukaan kantor di Solo berupa Kampus UMKM untuk ekspor. Kantor tersebut bakal menjadi pusat pelatihan para UMKM. Selain itu, menjadi jujukan penjual maupun pembeli Shopee yang ingin mengajukan komplain maupun keluh kesah.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan, UMKM di Solo sangat berkembang. Dengan adanya kerja sama dengan Shopee dia ingin UMKM di Solo dapat dibina sehingga bisa naik kelas.
"Saya yakin produk-produk asli Solo sangat berkualitas dan banyak diminati banyak orang. Handycraft, batik-batik saya yakin bisa menembus pasar internasional. Komitmen Shopee yang dimulai hari ini sangat berpengaruh pada kemajuan UMKM Kota Solo," jelas Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menyatakan, di tengah pandemi Covid-19, UMKM mau tidak mau dipaksa untuk memasarkan produk secara digital. Dia menilai, bergabungnya UMKM ke Shopee akan membuka pasar lebih luas lagi. Sebab, Shopee termasuk marketplace paling besar di Indonesia. Dia ingin agar 40 ribu UMKM di Solo yang telah bergabung dengan Shopee dibina dengan baik.
"Saya ingin 40 ribu UMKM bisa di-maintain dengan baik oleh Shopee bisa dinaikkelaskan, bisa dibantu marketing-nya terutama pasar nasional dan global," terangnya.
Gibran juga meminta agar Shopee segera merealisasikan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo. Sehingga, permasalahan UMKM yang bergabung dengan Shopee dapat ditangani dengan baik. Dia juga mengaku banyak menerima keluhan UMKM yang belum mengakses perbankan. "Kami ingin Shopee mendampingi bagaimana UMKM mengatur cashflow dan membuat laporan keuangan," imbuhnya.
Di sisi lain, Gibran menyatakan Pemkot Solo membuka peluang untuk semua pihak ketiga yang ingin membantu UMKM di Solo. Hal itu menjadi komitmen Pemkot untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. "Saya tekankan dinas-dinas terkait untuk lebih terbuka bagi siapapun yang membawa dampak positif bagi UMKM Kota Solo," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
