Senin 26 Apr 2021 16:45 WIB

150 Calon Siswa Lulus Seleksi SMA Pradita Dirgantara

Jumlah Lanud yang terwakili calon siswa juga meningkat menjadi 28 Lanud.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
SMA Pradita Dirgantara.
Foto: Dokumen.
SMA Pradita Dirgantara.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sebanyak 150 calon siswa dari 28 Lanud dinyatakan lulus seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Pradita Dirgantara tahun pelajaran 2021/2022. Jumlah Lanud yang terwakili tersebut meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya hanya 18-20 Lanud.

Ketua PPDB SMA Pradita Dirgantara, Letkol Ariyanto, mengatakan, jumlah peserta yang mendaftar PPDB tahun ini mencapai 5.070 orang. Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan pendaftar PPDB pada 2020 yang sebanyak 1.600 orang.

Sedangkan jumlah Lanud yang terwakili calon siswa juga meningkat menjadi 28 Lanud dari total 41 Lanud di Indonesia. Terkait peningkatan tersebut, Ariyanto menyatakan, sistem seleksi di SMA Pradita Dirgantara dilaksanakan secara terbuka.

"Tahun-tahun sebelumnya 18-20 Lanud yang memenuhi syarat, saat ini bisa sampai 28 Lanud terwakili. Analisisnya berarti sistem pendidikan yang mulai bagus di daerah-daerah tersebut. Kalau dulu seperti Halmahera, Ternate, dan Merauke dulu belum ada, alhamdulillah tahun ini sudah ada," terangnya, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (26/4).

 

Ariyanto menjelaskan, bagi peserta yang dinyatakan lulus diminta segera melapor ke Lanud terdekat untuk konfirmasi dan daftar ulang. Proses daftar ulang paling lambat 30 April 2021. Calon siswa yang tidak memberikan konfirmasi dan surat pernyataan dinyatakan mengundurkan diri dan akan digantikan peserta cadangan.

"Setelah mereka mendaftar ulang nanti akan kami bentuk satu grup WhatsApp kelompok baik orang tua maupun siswa. Informasi lanjutan akan kami sampaikan, mereka akan mengikuti arahan dari kami," imbuhnya.

Ariyanto menambahkan, informasi mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) akan disampaikan setelah adanya surat edaran dari Gubernur Jawa Tengah. Seandainya diizinkan pembelajaran tatap muka, lanjutnya, maka siswa baru akan dipanggil dari masing-masing daerah ke asrama SMA Pradita Dirgantara yang berlokasi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Biasanya kami mengatur jadwal mereka ke SMA Pradita Dirgantara dengan dukungan pesawat TNI AU. Tapi menggunakan maskapai juga bisa," ujarnya.

Jika nantinya dilakukan PTM, maka para siswa baru akan mengikuti Masa Orientasi Siswa pada Juli 2021. Orientasi tersebut mencakup pengenalan lingkungan asrama, termasuk aturan-aturan, kehidupan asrama dan cara beradaptasi di asrama, serta lingkungan sekitar sekolah.

Namun, jika Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan pembelajaran masih daring, maka para siswa belajar di rumah masing-masing. "Seperti kelas X yang naik kelas XI ini begitu mereka dinyatakan lolos seleksi pada Maret 2020, pemerintah langsung menyatakan pandemi itu sampai hari ini mereka belum masuk ke sekolah. Kalau ini kami masih menunggu kebijakan Pemprov Jateng," jelasnya.

Sebanyak 150 siswa tersebut akan dibagi menjadi lima kelas di mana masing-masing rombongan belajar terdiri dari 30 siswa. Setiap tahun, SMA Pradita Dirgantara menerima 150 siswa baru. Sampai saat ini, biaya sekolah masih berupa beasiswa alias gratis.

Sejak kelas X, para siswa mengikuti tes peminatan untuk diarahkan minat/bakatnya setelah lulus. Siswa yang berkeinginan menjadi anggota TNI/Polri akan mengikuti program pembinaan TNI/Polri sejak kelas X.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement