Rabu 28 Apr 2021 23:36 WIB

STP Jadi Lokasi Karantina, 200 Tempat Tidur Disiapkan

Pemkot Solo menyediakan 200 tempat tidur di Solo Techno Park.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andri Saubani
Fasilitas rumah karantina bagi para pemudik yang disiapkan Pemkot Solo di gedung Solo Techno Park.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Fasilitas rumah karantina bagi para pemudik yang disiapkan Pemkot Solo di gedung Solo Techno Park.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sebanyak 200 tempat tidur disiapkan di gedung Solo Techno Park (STP) sebagai lokasi karantina bagi para pemudik yang pulang kampung ke Solo pada momen Idul Fitri 1442 H/2021. Rumah karantina bakal diaktifkan mulai 1 Mei 2021.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan, penyiapan STP sebagai rumah karantina bagi pemudik sudah dilakukan secara matang sejak jauh-jauh hari. Dia mengklaim persiapan tidak ada masalah. Sebab, pada libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, STP juga digunakan sebagai lokasi karantina untuk pemudik.

Baca Juga

Ahyani menyebut, sejumlah fasilitas sudah disiapkan. Di antaranya, 200 tempat tidur, almari, serta dapur umum yang mengelola masalah konsumsi.

"Dua ratus bed cukup, bisa ditambah bisa dikurangi. Tidak ada masalah. Nanti Senin depan dimatangkan lagi kesiapannya," kata Ahyani kepada wartawan, Rabu (28/4).

Menurutnya, fasilitas yang disiapkan untuk pemudik tidak berbeda dengan rumah karantina tahun lalu. Pada momen Idul Fitri 1441 H/2020, rumah karantina untuk pemudik memanfaatkan gedung Graha Wisata Niaga di Jalan Slamet Riyadi.

"Fasilitas sama seperti tahun lalu. Tapi tahun ini tidak 14 hari, hanya lima hari," imbuhnya.

Ahyani menyatakan, rumah karantina untuk pemudik bakal difokuskan di STP terlebih dahulu. Meskipun, Pemkot masih memiliki lokasi lain yang bisa menjadi opsi rumah karantina apabilan STP melebihi kapasitas. Lokasi lain yang direncanakan yakni Dalem Joyokusuman.

"Dalem Joyokusuman ya masih mungkin. Tapi digunakan untuk kegiatan budaya dulu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement