Rabu 05 May 2021 15:54 WIB

Bangkitkan UMKM, Teh Pucuk Harum-Mgdalenaf Kunjungi 6 Kota

Kunjungan ke Bakso Gilang Kuah Sadis di Batu, kota Malang, sangat membekas.

Program UMKM Pilihan Mgdalenaf bersama Teh Pucuk Harum yang diselenggarakan di enam kota baru-baru ini.
Foto: dokpri
Program UMKM Pilihan Mgdalenaf bersama Teh Pucuk Harum yang diselenggarakan di enam kota baru-baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal maret 2020 silam menimbulkan dampak yang besar di berbagai sektor, terlebih dalam sektor kuliner. Hal ini dapat terlihat bahwa sebelumnya kuliner termasuk sektor strategis yang mampu menarik perhatian masyarakat karena banyaknya makanan hits bermunculan dari para UMKM di Indonesia.

Melihat dampaknya yang sangat besar, Teh Pucuk Harum memberikan dukungan serta bantuan kepada UMKM bidang kuliner agar dapat bertahan dari keterpurukan. Berkolaborasi dengan seoang content creator sekaligus vlogger, Magdalena -atau yang lebih dikenal dengan Mgdalenaf di akun media sosialnya- keduanya memiliki tekad membantu para UMKM bidang kuliner yang terdampak Covid-19 untuk bisa kembali bangkit. 

Magdalena telah secara konsisten membantu UMKM terdampak Covid-19 sejak bulan Juni 2020 dengan diawali menggunakan platform digital yang dia miliki untuk membantu para pelaku UMKM di area Jabodetabek. Selama membuat konten di masa pandemi, Magdalena banyak mendapat keluh kesah yang serupa, sehingga ia tergerak untuk menjaring lebih banyak massa dari kalangan penggiat kuliner, maupun masyarakat umum.

Senior Brand Manager Teh Pucuk Harum, Yustina Amelia, mengatakan, melalui program UMKM Pilihan Mgdalenaf bersama Teh Pucuk Harum, pihaknya berupaya terus membantu para UMKM bidang kuliner yang terkena dampak Covid-19 dengan mengunjungi dan mempromosikan melalui platform media sosial Magdalena agar para pelaku usaha kuliner ini dapat mengembangkan bisnisnya.  Hal ini sejalan dengan komitmen Teh Pucuk Harum yang secara konsisten mendukung perkembangan kuliner di Indonesia.

Konsep yang diusung oleh Magdalena pada program UMKM Pilihan Mgdalenaf bersama Teh Pucuk Harum dalam membantu para UMKM di bidang kuliner yang mengalami penurunan omzet ataupun bergantung pada penghasilan sehari-hari. Program kerja sama dengan Teh Pucuk Harum mendatangi sebanyak 14 UMKM pilihan di wilayah Pulau Jawa hingga Bali tepatnya di enam kota, yakni di kota Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan Denpasar. Proses pemilihan UMKM tersebut diawali dari proses kurasi atau seleksi yang dilakukan untuk menentukan UMKM mana yang akan diliput pada platform media sosial Mgdalenaf.

Pada enam kota yang dikunjungi, terdapat beberapa kisah menarik di setiap UMKM pilihan Magdalena di kota-kota tersebut, di antaranya ada Nasi Goreng Mas Aying yang berlokasi di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. UMKM kuliner tersebut mengalami penurunan omset yang drastis dan disertai tragedi perampokan yang menimpa penjualnya hingga viral di sosial media. 

Kemudian Tongseng Bunda yang berlokasi di Cirebon, yang dialami pada bisnis kulinernya terdapat penurunan omzet tetapi tidak menjadikan alasan pelaku bisnis kuliner Tongseng Bunda ini untuk mengurangi pegawai. Lalu Gulai Tugu Pak Samin, yang berlokasi di kota Yogyakarta, memiliki kisah perjuangan dalam mempertahankan resep warisan keluarga di tengah pandemi dan Warung Nasi Bali Men Weti yang berlokasi di Denpasar, Bali yang memliki kisah selama pandemi ternyata kuliner legendaris ini terselamatkan berkat wisatawan lokal yang menjadi pelanggan setianya.

Namun dari semua kisah UMKM di enam kota yang telah dikunjungi, yang paling membekas di hati Magdalena yaitu Bakso Gilang Kuah Sadis yang berlokasi di Batu, kota Malang. Kisahnya yang menarik dengan latar belakang sang penjual merupakan seorang wanita independen yang selalu mencari cara agar dapat bertahan. 

Magdalena menghubungkan kisah tersebut dengan keadaan yang dialami kaum wanita di masa pandemi untuk terus bergerak meski banyak keterbatasan. "Patut menjadi inspirasi bagi kita sebagai generasi muda khususnya saya, karena penjual Bakso ini merupakan seorang ibu yang sudah berjualan dari tahun 2012, beliau berjualan seorang diri. Dari hal berbelanja hingga memasak pun Ibu ini mengerjakannya sendiri. Kisah ini bisa menjadi teladan untuk kita sebagai wanita, karena sebagai wanita kita harus bisa mandiri, siap dan kuat dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun," ungkap Magdalena.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement