Kamis 06 May 2021 06:13 WIB

Rapid Test Antigen di Pusat Perbelanjaan Dilakukan Random

Res Covid-19 akan dilaksanakan secara random.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Petugas melakukan tes cepat (rapid test) antigen
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas melakukan tes cepat (rapid test) antigen

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana melaksanakan rapid test antigen di pusat perbelanjaan. Langkah ini dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, tes Covid-19 akan dilaksanakan secara random. Tidak ada jumlah khusus yang harus ditargetkan pemerintah pada pelaksanaan tersebut. Jumlahnya akan menyesuaikan, bisa 1.000. Yang penting sasarannya tercapai," kata Sutiaji saat ditemui wartawan di Balai Kota Malang, Rabu (5/5).

Hal yang pasti, kata Sutiaji, rapid test antigen akan ditunjukkan kepada pembeli dan penjual di pusat perbelanjaan. Jika ada masyarakat yang memiliki hasil positif Covid-19, maka yang bersangkutan akan diminta menjalani karantina. Proses ini rencananya akan dilaksanakan di safe house milik Pemkot Malang.

Sutiaji tak menampik saat ini daya beli masyarakat naik. Hal ini lantaran umat Muslim akan menyambut Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah. Meskipun demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19.

"Jadi waspada terhadap Covid, jangan sampai terjadi penambahan yang fluktuatif," kata Sutiaji.

Sutiaji menekankan pihaknya akan memperkuat kebijakan PPKM Mikro di masyarakat. Sebab, warga yang belanja di pusat perbelanjaan pasti akan kembali ke rumah. Tindakan pengetatan jelas akan dilaksanakan di masing-masing RT dan RW.

"Lakukan testing, begitu ada orang yang bergejala segera lapor ke Satgas, kepada Pak RT, RW dan nanti akan dikoordinasikan dengan puskesmas terdekat," katanya.

Saat ini total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 6.448 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.823 orang dilaporkan telah sembuh dan 584 orang meninggal dunia. Sementara jumlah lainnya masih dalam perawatan atau isolasi mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement