Kamis 06 May 2021 09:37 WIB

Persis Solo Berencana Catatkan Diri ke Bursa Efek Indonesia

Banyak aspek yang harus dipenuhi sebuah tim untuk bisa IPO.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (tengah), didampingi sang adik, Kaesang Pangarep, pengusaha Kevin Nugroho, dan putra Menteri BUMN Erick Thohir, Aga Thohir, saat jumpa pers terkait pemegang saham baru PT Persis Solo Saestu (PSS), di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/3).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (tengah), didampingi sang adik, Kaesang Pangarep, pengusaha Kevin Nugroho, dan putra Menteri BUMN Erick Thohir, Aga Thohir, saat jumpa pers terkait pemegang saham baru PT Persis Solo Saestu (PSS), di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Klub Liga 2, Persis Solo, memiliki rencana untuk bisa mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Saat ini, baru satu klub sepak bola yang tercatat melakukan IPO yakni Bali United.

Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona, mengatakan, beberapa waktu lalu Direktur Utama PT Persis Solo Saestu (PSS) selaku pengelola Persis Solo Kaesang Pangarep sempat mampir ke kantor pusat BEI di Jakarta. 

"Mungkin (Kaesang-Red) untuk belajar dan saling mengetahui kira-kira apa saja yang dilengkapi sebuah tim untuk bisa IPO," kata Bryan di acara Ngabuburit Bareng Persis Solo secara daring, Senin (3/5).

Sebab, menurutnya banyak aspek yang harus dipenuhi sebuah tim untuk bisa IPO. "Menurut saya untuk tahun pertama Persis masih belum akan ke sana. Tapi jangka panjang pasti akan ke sana," ungkapnya.

Bryan menyatakan, ketika membicarakan Persis yang lebih profesional dan berintegritas itu perlu proses dan bukan cuma melalui kontribusi tim. Melainkan banyak elemen yang harus terlibat.

Mulai dari suporter, media, elemen terkait sepak bola di Kota Solo, Askot, dan sebagainya. Bryan menilai semua elemen tersebut harus bergerak bersama-sama untuk mewujudkan Persis yang lebih profesional dan terintegritas. "IPO menjadi konsen cuma tidak dalam waktu dekat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement