Jumat 07 May 2021 13:10 WIB

Ratusan Kendaraan Menuju Kota Surabaya Dipaksa Putar Balik

Intinya tidak bisa menunjukkan SIKM, sudah gitu tak bisa menunjukkan surat tugas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas memeriksa kelengkapan surat dan KTP saat hari pertama penyekatan larangan mudik di perbatasan Kota Surabaya-Kabupaten Sidoarjo di Tambak Sumur, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021).
Foto: Umarul Faruq/ANTARA
Petugas memeriksa kelengkapan surat dan KTP saat hari pertama penyekatan larangan mudik di perbatasan Kota Surabaya-Kabupaten Sidoarjo di Tambak Sumur, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ratusan kendaraan bermotor dipaksa putar balik oleh petugas gabungan saat hendak memasuki Kota Surabaya pada hari pertama pelarangan mudik, Kamis (6/5). Petugas menghalau pengendara yang ingin masuk ibu kota Provinsi Jawa Timur tersebut dari arah Kabupaten Sidoarjo.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya, AKBP Teddy Chandra menerangkan, sebagian besar kendaraan yang diputar balik karena tak bisa menunjukan identitas, surat tugas, surat bebas Covid-19, hingga surat izin keluar masuk (SIKM).

"Enggak bisa menunjukkan identitas, surat tugas, kayak gitu. Terus, di luar L (Surabaya) dan W (Gresik dan Sidoarjo) ya. Mungkin, tujuannya hanya sekadar ketemu keluarga atau apa, tapi ya kita putar balikkan. Intinya tidak bisa menunjukkan SIKM lah, sudah gitu nggak bisa menunjukkan surat tugas atau izin," kata Teddy dikonfirmasi di Kota Surabaya, Jumat (7/5).

Teddy menegaskan, seluruh titik penyekatan di perbatasan Kota Surabaya diberlakukan selama 24 jam. Dari semua titik yang ada, kata dia, titik penyekatan di Bundaran Waru, tepatnya di depan Mal City of Tomorrow (Cito) yang menjadi prioritas. Itu tak lain karena titik tersebut merupakan pintu utama masuk Kota Surabaya, yang berbatasan dengan Sidoarjo.

"Cito mungkin prioritas, dalam arti gini, Cito itu tanggung jawab besar ke Satlantas Polrestabes Surabaya dalam melakukan penyekatan. Kalau yang lain, para Kapolsek-Kapolsek, ada Kanit Lantas juga di sana," ujarnya.

Teddy kemudian merinci kendaraan yang diminta putar balik petugas gabungan saat khendak masuk Kota Surabaya. Terdiri dari sepeda motor 55 unit, mobil 60 unit, bus tiga unit, dan mobil barang dua unit. Terkait operasional travel gelap, Teddy mengaku belum menemukan kasus tersebut di titik penyekatan.

"Enggak ada (travel gelap), kalau Surabaya saya rasa kan jadi tujuan kota akhir ya. Sudah gitu kan memang sekarang batas penyekatan dari batas provinsi, kabupaten, sampai kota semua disekat. Memang, bisa jadi tidak akan tembus Surabaya karena penyekatan berlapis-lapis," kata Teddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement