Jumat 07 May 2021 22:47 WIB

Petugas Temukan Toko tidak Taat Prokes di Probolinggo

Pemkot Probolinggo sudah mengimbau pelaku usaha untuk menyediakan sarana prokes.

Petugas Temukan Toko tidak Taat Prokes di Probolinggo (ilustrasi).
Foto: undefined
Petugas Temukan Toko tidak Taat Prokes di Probolinggo (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Petugas gabungan dari Pemerintah Kota Probolinggo bersama TNI dan Polri menemukan banyak toko yang dipadati pengunjung tidak taat menerapkan protokol kesehatan.

Pengecekan dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Probolinggo Setiorini Sayektididampingi Kepala DKUPP Fitriawati, Kepala Dinkes dan P2KB dr NH Hidayati, Kasat Binmas Polresta Probolinggo AKP Retno Utami dan perwakilan Kodim 0820 serta perangkat daerah terkait.

"Kebanyakan toko emas tidak patuh protokol kesehatan. Misalnya, tidak ada tempat cuci tangan, thermo gun dan hand sanitizer, dan tidak jaga jarak," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Probolinggo Setiorini Sayekti, Jumat (7/5).

Menurutnya ada petugas membawa thermo gun untuk mengecek suhu pengunjung tapi justru berdiam di dalam toko dan bukan di depan pintu masuk, serta temuan lainnya toko emas hanya meletakan tempat air cuci tangan tapi tidak ada airnya.

"Yang paling parah, ada dua toko emas tidak menyediakan tempat cuci tangan dan perlengkapan lainnya padahal pengunjungnya begitu ramai, sehingga kami mengingatkan agar mematuhi protokol kesehatan," tuturnya.

Pertokoan besar di kawasan Jalan Dr Sutomoterlihat antrean warga di kasir yang tidak menjaga jarak, sehingga seharusnya ada petugas yang mengingatkan agar menjaga jarak, hindari kerumunan, memakai masker dan mencuci tangan.

Ia menjelaskan Pemkot Probolinggo sudah mengimbau pelaku usaha untuk menyediakan sarana protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung hingga jaga jarak.

"Pemerintah sudah mengedukasi masyarakat untuk taat protokol kesehatan. Sekarang masa pemulihan ekonomi, kunci keberhasilan adalah ketaatan terhadap protokol kesehatan dari pelaku usaha dan masyarakat," katanya.

Sementara itu sebanyak sembilan warga harus menjalani tes cepat antigen yakni pengunjung toko, penjaga optik dan warga yang melintas karena tidak menggunakan masker dengan dalih ada yang lupa atau baru saja melepas masker.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement