Sabtu 08 May 2021 20:32 WIB

BMKG Prakirakan Awal Musim Kemarau di Banyumas Mundur

Wilayah Banyumas masih berlangsung masa pancaroba.

BMKG Prakirakan Awal Musim Kemarau di Banyumas Mundur (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
BMKG Prakirakan Awal Musim Kemarau di Banyumas Mundur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan awal musim kemarau Tahun 2021 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akan mundur satu hingga tiga dasarian.

"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Kabupaten Banyumas diprakirakan berlangsung pada dasarian ketiga bulan Juni atau mundur tiga dasarian," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo. saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (8/5).

Kendati demikian, dia mengatakan awal musim kemarau untuk sebagian kecil wilayah Kabupaten Banyumas bagian timur, khususnya Kecamatan Kalibagor, Tambak, dan sekitarnya, diprakirakan memasuki awal musim kemarau pada dasarian ketiga Bulan Mei atau sama dengan rata-rata Tahun 1981 sampai 2010.

Menurut dia, awal musim kemarau di wilayah utara Kabupaten Banyumas, khususnya seputaran Gunung Slamet, diprakirakan berlangsung pada dasarian pertama Bulan Juli atau mundur satu dasarian.

"Secara umum, ada wilayah yang memasuki awal musim kemarau sama dengan rata-rata Tahun 1981 sampai 2010 dan ada pula yang mundur satu dasarian hingga tiga dasarian," katanya, menjelaskan.

Oleh karena itu, kata dia, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi mengguyur wilayah Banyumas dan sekitarnya.

Menurut dia, hal itu disebabkan wilayah Banyumas masih berlangsung masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau.

"Seperti dalam beberapa hari terakhir, Banyumas sering diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, meskipun tidak berlangsung lama dan kadang bersifat sporadis atau tidak merata," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement