Senin 10 May 2021 15:55 WIB

Kebutuhan Plasma Konvalesen di Purwokerto Alami Peningkatan

Pendonor sudah pernah kena Covid 19 dan dinyatakan sembuh.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kebutuhan Plasma Konvalesen di Purwokerto Alami Peningkatan (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kebutuhan Plasma Konvalesen di Purwokerto Alami Peningkatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Kebutuhan plasma konvalesen untuk pengobatan pasien Covid 19 di Kabupaten Banyumas, mengalami peningkatan. Kepala Unit Donor Daerah PMI Banyumas dr  Ivone Rusyandari menyebutkan, peningkatan pengobatan dengan plasma ini ditandai dengan adanya peningkatan permintaan plasma pada PMI Banyumas.

''Permintaan plasma memang terus mengalami peningkatan. Bila bulan sebelumnya permintaan dari rumah sakit bisa sangat dua hari atau tiga hari sekali, sekarang setiap hari ada permintaan,'' jelasnya, Senin (10/5).

Untuk itu, dr Ivone meminta agar warga yang pernah terjangkit Covid 19 atau penyintas Covid 19, bisa mendonorkan plasma konvalesen di UDD PMI Banyumas. ''Sebelum kita ambil darah plasmanya, nanti kita periksa dulu apakah memenuhi syarat atau tidak,'' katanya.

Dia menyebutkan, persyaratan agar bisa menyumbang plasma darahnya, adalah pendonor sudah pernah kena Covid 19 dan dinyatakan sembuh, surat bebas isolasi dari puskesmas atau rumah sakit, tidak memiliki penyakit komplikasi, usia pendonor 17-60 tahun, berat badan minimal 55 kg. ''Pendonor juga diutamakan laki-laki dan bila wanita belum pernah hamil,'' katanya.

Penyemprotan Desinfekstan

Sementara untuk membendung kasus Covid 19 yang cenderung kembali meningkat, PMI Banyumas menggelar kegiatan penyemprotan desinfektan pada lebih dari 1.000 rumah di beberapa komplek perumahan di Kecamatan Kembaran, Senin (10/5).

Kepala Markas PMI Banyumas Ariono mengatakan penyemprotan desinfektan dilakukan karena ada permintaan dari Camat Kembaran di beberapa komplek perumahan yang ada di wilayahnya menyusul adanya warga yang terpapar Covid 19.

Dalam kegiatan penyemprotan tersebut, PMI Banyumas menjalin kerjasama dengan BPBD Banyumas, PMI Purbalingga dan Muhammadiyah Disarter Management Center (MDMC) Banyumas. Dengan demikian, kebutuhan SDM penyemprotan bisa terpenuhi,'' katanya.

Menurut Ariono, penyemprotan disinfektan  tidak hanya dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Melainkan juga sebagai edukasi bagi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dan menaati protokol kesehatan. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement