Rabu 12 May 2021 14:53 WIB

Banyuwangi Gelar Mudik Daring untuk Diaspora sedunia

Kegiatan mudik daring ini juga akan diikuti keluarga pekerja migran.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi mudik.
Foto: dok Traveloka
Ilustrasi mudik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi akan menggelar mudik daring untuk para diaspora di dalam maupun luar negeri. Agenda yang akan digelar pada 16 Mei ini juga akan dimeriahkan dengan atraksi seni budaya dan bazar virtual produk UMKM.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, kegiatan musik daring bertujuan untuk mengobati rindu para diaspora. Sebab, dua tahun ini mereka belum bisa mudik mengingat tengah pandemi Covid-19. "Ini menyambungkan para warga Banyuwangi di sini dengan diaspora di luar daerah hingga luar negeri,” kata Ipuk.

Kegiatan mudik daring ini juga akan diikuti keluarga pekerja migran. Oleh karena itu, para pekerja migran di luar negeri bisa bertemu secara daring dengan keluarganya. Terlebih, agenda tersebut juga dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan unik lainnya.

Menurut Ipuk, terdapat sejumlah acara yang diselenggarakan secara hibrid (memadukan daring dan luring). Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain atraksi seni-budaya dan bazar virtual produk UMKM. Ipuk memastikan atraksi seni budaya dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dengan baik.

Sementara ihwal bazar virtual, kegiatan ini bertujuan membantu produk UMKM agar bisa bangkit di masa pandemi Covid-19. Para diaspora di dalam dan luar negeri bisa tahu produk UMKM di Banyuwangi. Mereka bisa ikut membeli, bahkan memasarkannya di daerah tempat tinggalnya masing-masing.

Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, Budi Santoso menambahkan, agenda mudik daring diselenggarakan secara virtual melalui sejumlah kanal. Yakni, di aplikasi Zoom Meeting, YouTube, dan siaran langsung media sosial lainnya. "Nanti ada di beberapa tempat, karena harus sesuai protokol kesehatan. Ada di desa, di kecamatan, di pendopo,” ucapnya dalam keterangan pers, Selasa (11/5).

Tautan untuk ruang pertemuan Zoom maupun live streaming media sosial lainnya akan disebarluaskan dalam bentuk poster. Selain itu, acara ini juga akan diisi dengan diskusi bersama para diaspora. Hal ini diharapkan mereka bisa memberikan masukan untuk pembangunan di Banyuwangi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement