Senin 17 May 2021 15:13 WIB

Sekolah di Jatim Diminta Bentuk Satgas Covid-19 Jelang PTM

Tim Satgas Covid-19 itu nantinya menertibkan penerapan protokol kesehatan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan adanya persiapan matang menjelang diterapkannya pembelajaran tatap muka yang direncanakan Juli 2021. Persiapan yang dimaksud seperti memastikan seluruh tenaga pengajar baik SMA, SMK, maupun SLB harus sudah divaksin 100 persen.

"Protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan jumlah persentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka harus dibatasi," ujarnya di Surabaya, Senin (17/5).

Khofifah juga menekankan, pihak SMA, SMK, dan SLB se-Jatim wajib  membentuk Tim Satgas Covid-19 di tiap-tiap sekolah. Anggota yang tergabung di dalamnya disesuaikan dengan kearifan lokal. Misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut, dan atau komponen lainnya.

“Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, maka guru akan kesulitan untuk menertibkan disiplin protokol kesehatan. Kalau anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” kata Khofifah.

Khofifah menambahkan, Tim Satgas Covid-19 itu nantinya akan menertibkan penerapan protokol kesehatan. Mulai mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, memerhatikan stok masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya.

Terkait vaksinasi guru, Khofifah meminta kepala Dinkes Jatim untuk mengirim surat dan berkoordinasi dengan Dinkes kabupaten/ kota. Utamanya untuk pelaksanaan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, dan SLB agar dipastikan pada ahir Juni sudah 100 persen.

"Karenanya, data vaksinasi untuk guru harus terus dimonitor. Sehingga, diharapkan guru dan tenaga pendidik sebelum yang tervaksinasi bisa segera 100 persen sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung," kata dia.

Khofifah kembali mengingatkan penyebaran Covid-19 masih berlangsung. Bahkan, varian baru Covid-19 diakuinya sudah ada yang masuk di Jatim. Karenanya, perlu menjadi perhatian bersama terkait penyebaran Covid-19, dan protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat.

“Mari semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai lengah . Para kepala sekolah dan guru harus dapat mengendalikan antara gas dan rem,” ujarya.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/wali kota di Jatim sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK, dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka. Di Jatim sendiri, lanjut Wahid, para guru SMA, SMK, dan SLB yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dua kali sebanyak 38 persen.

“Kami berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi dua kali. Supaya pendidiknya sehat, psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement