Senin 17 May 2021 16:34 WIB

Pulihkan Ekonomi, Sleman Dorong Potensi Lokal

Masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan Sleman.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Foto: @KustiniKSP
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman, DIY, menggelar peringatan hari jadi 105 tahun. Peringatan digelar secara sederhana dengan mengangkat tema Optimalisasi Potensi Lokal Dalam Rangka Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, kirab Bedhol Projo dan pusaka tombak Kyai Turunsih yang biasa diadakan di Lapangan Denggung memang ditiadakan. Tapi, ia berharap, itu semua tidak sama sekali mengurangi kekhidmatan peringatan hari jadi.

Acara puncak yang banyak ditunggu-tunggu masyarakat Sleman tersebut terpaksa tidak digelar demi mencegah penularan Covid-19. Sebagai penggantinya, acara puncak digelar secara sederhana di Pendopo Parasamya Sleman dengan pemotongan tumpeng.

"Saya berharap masyarakat senantiasa memberikan dukungan dan berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Sleman," kata Kustini, dalam pidato Sidang Paripurna Istimewa di DPRD Sleman, Senin (17/5).

Ia menekankan, berkat peran aktif masyarakat banyak penghargaan berhasil diraih Pemkab Sleman di tingkat nasional. Di antaranya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2019 predikat A dan Top Pembina BUMD Awards 2020.

Lalu, ada the 4th Indonesia Smart Nation Award kategori Smart Living atas inovasi Gerakan Candak Mas Covid (Cari dan Kendalikan Masalah Covid-19), Pengelola Sistem Pengaduan Pelayanan Publik Terbaik, dan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM).

"Kita berharap prestasi yang telah diraih tersebut dapat kita pertahankan dan kita tingkatkan pada waktu yang akan datang, tentu demi terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera," ujar Kustini.

Ketua Panitia Hari Jadi 105 Sleman, Kunto Riyadi menuturkan, peringatan digelar dalam beberapa kegiatan dengan penerapan protokol kesehatan. Seperti jamasan pusaka tombak Kyai Turunsih, bakti sosial berupa 1850 paket sembako untuk 17 kapanewon.

Kemudian, 85 paket bantuan untuk yatim piatu, 800 paket sembako untuk disabilitas, 3.000 paket bantuan rois Kabupaten Sleman, operasi katarak gratis untuk 40 pasien, dan seminar terkait efektivitas vaksinasi Covid-19.

Ada pula lomba Evaluasi Perkembangan Desa dan Kalurahan Tingkat Kabupaten. Terbaik satu diraih Kalurahan Tamanmartani yang mendapat piagam dan uang pembinaan Rp 110 juta. Terbaik kedua Kalurahan Widodomartani mendapat piagam dan uang Rp 60 juta.

"Terbaik keempat diraih Kalurahan Sardonoharjo mendapat uang pembinaan Rp 30 juta. Harapan satu diraih Kapanewon Umbulharjo mendapat uang pembinaan Rp 25 juta. Harapan dua Kalurahan Madurejo mendapatkan uang pembinaan Rp 15 juta," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement