Senin 17 May 2021 16:46 WIB

'Idul Fitri Jaga Fitrah Sebagai Manusia'

Momen Idul Fitri seharusnya dapat memperkuat semangat kebersamaan dan persaudaraan.

Ilustrasi Idul Fitri
Foto: MGIT03
Ilustrasi Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam baru saja merayakan hari raya Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19 pada pekan lalu. Meski Idul Fitri sudah berlalu, namun hingga saat ini umat Islam di dunia termasuk di Indonesia masih terus merayakan Idul Fitri sebagai puncak kemenangan dan kebahagian. 

Masyarakat masih terus melakukan silaturahimi ke sanak saudara dan handai taulan sebagai upaya untuk menjalin dan menjaga tali silaturahim. Momen Idul Fitri kemarin harusnya dapat semakin memperkuat semangat kebersamaan dan persaudaraan kita.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) KH Oke Setiadi Affendi mengatakan Ramadhan dan Hari Idul Fitri setelahnya itu hari kemenangan bukanlah sekedar menang melawan hawa nafsu. Tetapi bagaimana kita di hari Idul Fitri kemarin itu bisa kembali kepada jati diri kita sebagai manusia, kembali kepada fitrah kita, kepada jati diri kemanusiaan kita.

"Nah ini, memang salah satu (bentuk) menjaga fitrah kita, menjaga kemanusiaan diri kita, tentunya bukan hanya di bulan Ramadhan saja, tetapi juga di luar bulan Ramadhan seperti sekarang ini usai Idul Fitri, tentunya harus terus kita jaga fitrah kita, kemanusiaan kita, atau kesucian kita," ujar Oke di Jakarta, Senin (17/5).

Tetapi ia menyebut memang khusus di bulan Ramadhan kemarin itu harusnya upaya kita dalam memelihara fitrah kita, Insaniyah kita, atau kemanusiaan diri kita seharusnya bisa lebih kreatif bahkan lebih luar biasa lagi setelah Idul Fitri kemarin. karena kita sudah selesai menjalankan ibadah puasa.

"Lalu bagaimana cara kita kemanusiaan diri kita? Ya tentunya kita tidak terlibat dalam hal-hal yang tidak berguna yang dapat merugikan orang lain, apalagi kalau sampai merusak. Untuk itu mari jaga fitrah kita setelah Idul Fitri ini," kata pria yang juga dosen bidang Ekonomi Islam di Universitas Mathla'ul Anwar itu.

Lebih lanjut Kiai Oke juga menyampaikan bahwa bukan hal yang tidak berguna saja yang tidak diperbolehkan, apalagi sampai merusak orang lain atau masyarakat. "Nah hoaks dan penyebaran provokas adalah bagian dari sesuatu yang merusak orang lain dan juga merusak diri kita. Di luar dia tidak lagi puasa seperti sekarang pun tidak baik, apalagi ketika dia kemarin sedang mengerjakan ibadah puasa," jelas Oke.

Oleh karena itu pria yang juga sebagai Council Member of Union NGO’s of Islamic World (UNIW) berharap bahwa situasi pandemi Covid-19 ini agar bisa segera diangkat. Kemudian ia juga mengingatkan dengan situasi pandemi yang ada ini tentu harus tentu harus disikapi dengan prihatin. Karena ia menyebut dengan situasi pandemi seperti ini kita sudah banyak saudara-saudara kita yang kembali kepada Allah SWT atau wafat.

"Sehingga dengan Idul Fitri kemarin ini yang masih dalam situasi pandemi Covid-19 ini maka dikembalikan oleh Allah SWT fitrah kita setelah sebulan penuh kemarin berpuasa, keprihatinan kita, kemudian mawas diri kita harusnya lebih besar lagi di tengah situasi pandemi ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement