Rabu 19 May 2021 17:42 WIB

Uji Coba PTM Tahap Dua Kota Yogyakarta Diundur Satu Pekan

Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek.

Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Lempuyangwangi, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SDN Lempuyangwangi, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka tahap dua di Kota Yogyakarta diputuskan diundur satu pekan. Hal itu sebagai langkah antisipasi yang diambil pemerintah daerah untuk memastikan keamanan siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.

"Kegiatan uji coba tidak akan dimulai bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah usai libur Lebaran, 20 Mei. Tetapi, dimulai sekitar satu pekan kemudian," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu (19/5).

Kegiatan uji coba untuk siswa SMP dimulai pada 27 Mei, sedangkan untuk jenjang SD dimulai 28 Mei. Uji coba tahap dua tersebut juga akan diikuti oleh 10 sekolah yang sebelumnya juga terlibat dalam uji coba tahap pertama.

Menurut dia, keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek. Termasuk hasil angket yang dibagikan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta kepada siswa di 10 sekolah yang menggelar uji coba.

Angket itu berisi berbagai pertanyaan terkait kegiatan dan mobilitas siswa beserta keluarganya selama satu pekan terakhir atau saat libur Lebaran. Seperti mudik atau bepergian ke luar daerah, menerima tamu dari luar daerah, kondisi kesehatan keluarga, serta kondisi penularan di lingkungan sekitar tempat tinggal.

"Rata-rata 10 persen responden melakukan kegiatan-kegiatan yang ditanyakan dalam angket. Makanya, diambil kebijakan untuk memundurkan jadwal uji coba tatap muka," ujarnya.

Meskipun menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka, sekolah tetap harus memfasilitasi pembelajaran secara online apabila ada siswa yang tidak bisa mengikuti tatap muka.

Penyelenggaraan uji coba pembelajaran tatap muka tetap akan difokuskan untuk memperkuat pendidikan karakter siswa dan dilakukan dengan mekanisme sama seperti saat uji coba tahap pertama.

Ia berharap penyelenggaraan uji coba pembelajaran tatap muka tersebut dapat menjadi persiapan Kota Yogyakarta untuk menggelar sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang.

"Tentunya, kami harus memperhatikan bagaimana perkembangan kasus COVID-19 di Yogyakarta dan apakah seluruh guru sudah menjalani vaksinasi atau belum. Harapannya, memang kondisinya sudah memungkinkan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budhi Asrori mengatakan kegiatan pembelajaran usai libur Lebaran tetap dimulai sesuai kalender akademik, yaitu 20 Mei dengan menggelar pembelajaran secara daring.

"Baru kemudian pada 27 dan 28 Mei digelar uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah yang sudah ditetapkan. Sekolah lainnya tetap menyelenggarakan pembelajaran secara daring," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta juga akan menggelar Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) untuk siswa kelas 6 pada 24, 25, dan 27 Mei yang akan digelar secara offline diikuti sekitar 7.500 siswa.

"Tidak akan dilakukan pembagian shift karena ruangan sekolah dinilai cukup untuk menyelenggarakan ASPD," katanya.

Di Yogyakarta tercatat sebanyak 165 SD dan MI yang akan menyelenggarakan ASPD. Dalam kegiatan tersebut, Budhi mengingatkan agar siswa menjaga kondisi kesehatan. “Apabila sakit, disarankan untuk mengikuti ASPD susulan," jelas dia.

sumber : Antara.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement