Kamis 20 May 2021 10:10 WIB

Awan Panas Gunung Merapi Meluncur Sejauh 1,8 Km

Pukul 00.00-06.00, Merapi juga terpantau mengalami 35 kali gempa guguran

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (25/4/2021).
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (25/4/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya, dengan jarak luncur hingga 1,8 kilometer (km) pada Kamis (20/5).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan, Merapi meluncurkan awan panas guguran pada pukul 08.30 WIB. Awan panas guguran itu, menurut dia, tercatat di seismogram beramplitudo 41 mm dan terjadi selama 170 detik. "Jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya," kata Hanik di Kota Yogyakarta, Kamis.

Selama periode pengamatan pada Kamis pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, Merapi juga terpantau mengalami 35 kali gempa guguran dengan amplitudo tiga sampai 33 mm selama 11.6-127 detik, tiga kali gempa embusan dengan amplitudo tiga sampai empat mm selama 15.8-21 detik, dan lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo dua sampai 28 mm selama enam sampai 13 detik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya.

Daerah itu, meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement