Kamis 20 May 2021 13:55 WIB

Pemkot Madiun Siap Gelar Pendidikan Tatap Muka

Semua guru di Madiunsudah divaksin kecuali, guru PAUD yang saat ini masih proses.

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Wali Kota Madiun Maidi menyatakan  pemerintah kota setempat siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM). PTM khususnya bagi siswa tingkat SD dan SMP pada bulan Juli mendatang.

Menurut dia, kesiapan pelaksanaan PTM tersebut menyusul sejumlah persyaratan yang telah terpenuhi di Kota Madiun. Persyaratannya di antaranya tentang pemberian vaksin COVID-19 terhadap para tenaga pendidik.

Baca Juga

"Jadi, untuk guru di Kota Madiun semua sudah divaksin. Kecuali, guru PAUD yang saat ini masih berjalan. Maka, tatap muka di Kota Madiun tidak ada kesulitan," ujar Wali Kota Maidi, Kamis (20/5).

Selain itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga telah menargetkan bahwa PTM dilaksanakan secara bertahap mulai 5 Juli 2021. Maidi menjelaskan, kesiapan pelaksanaan PTM di Kota Madiun juga ditunjang upaya Pemkot Madiun melalui Dinas Pendidikan setempat yang telah memulai kegiatan PTM dengan konsep luar ruangan atau "outdoor learning".

Outdoor learning adalah pembelajaran secara langsung di ruang terbuka. Kegiatan ini dilakukan di sejumlah ruang terbuka hijau dan taman di Kota Madiun.

"Tujuannya, untuk memudahkan siswa belajar bersama guru dan bertemu teman-teman. Namun, tetap menjaga protokol kesehatan," kata dia.

Pihaknya mengklaim konsep outdoor learning mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya dari tenaga pendidik, tapi juga orang tua siswa.

"Terutama, untuk mengurangi kejenuhan siswa setelah menjalani pembelajaran daring sekitar satu tahun lamanya. Serta kesulitan orang tua dalam mendampingi anak-anaknya saat sekolah daring," katanya.

Meski begitu, Wali Kota juga tidak memaksa jika ada orang tua siswa yang merasa keberatan dengan penyelenggaraan PTM dengan konsep luar ruangan. Sebab, pembelajaran masih bisa difasilitasi secara daring.

"Karena maksimal hanya 50 persen yang masuk ke sekolah. Nanti sisanya tetap daring. Kalau ada orang tua yang keberatan dengan PTM tidak apa-apa. Bisa disampaikan," tambahnya.

Pihaknya juga memastikan masing-masing sekolah telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk menerapkan protokol kesehatan. Seperti tempat untuk mencuci tangan, alat pengukur suhu tubuh, kewajiban menggunakan masker, dan pengaturan bangku siswa yang berjarak.

Selain itu, di masing-masing sekolah telah dibentuk tim Pendekar Waras sebagai satgas COVID-19 yang bertugas memantau pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah."Jadi, kapan pun PTM diterapkan, kami sudah siap. Nanti juga akan dibantu dengan bus wisata yang digilir untuk menangani transportasi siswa," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement