Kamis 20 May 2021 23:09 WIB

Jumlah Penumpang di Terminal Ngawi Kembali Normal

Pihak pengelola terminal juga menerapkan random sampling pemeriksaan GeNose

Jumlah Penumpang di Terminal Ngawi Kembali Normal (ilustrasi).
Foto: Antara/Fauzan
Jumlah Penumpang di Terminal Ngawi Kembali Normal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,NGAWI -- Kepala UPT Terminal Kertonegoro Ngawi Ali Imron menyatakan jumlah penumpang pengguna jasa moda transportasi bus di terminal setempat terpantau kembali normal pada masa pengetatan selama 18-24 Mei seusai larangan mudik Lebaran 2021."Jadi kita sudah kembali normal.

Jumlah bus yang beroperasi per hari sudah kembali sekitar 700 armada yang masuk ke Terminal Kertonegoro dengan total penumpang sekitar 7.000 orang berbagai tujuan. Kondisi ini situasi normal saat pandemi ya, kalau normal sebelum pandemi biasanya itu bisa 1.000 armada," ujar Ali Imron di Ngawi, Kamis (20/5).

Menurut dia, peningkatan jumlah armada dan penumpang tersebut didukung oleh adanya sedikit kelonggaran persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku perjalanan. Jika pada masa larangan mudik Lebaran 2021 tanggal 6-17 Mei, pelaku perjalanan diharuskan memiliki surat izin keluar masuk (SIKM).

Sedangkan pada masa pengetatan seusai larangan mudik pada 18-24 Mei 2021 calon penumpang tidak lagi wajib menyertakan SIKM. "Namun, para calon penumpang tetap wajib membawa surat keterangan bebas COVID-19, baik PCR/antigen/GeNose C19 yang berlaku 1x24 jam sejak pengambilan sampel," katanya.

Pihaknya menilai jumlah pengguna jasa transportasi bus lebih banyak lagi dari yang tercatat 7.000 orang per hari. Hal itu mengingat banyak penumpang yang naik dan turun dari bus tidak di Terminal Kertonegoro Ngawi, namun di sepanjang jalur bus yang ada di Kabupaten Ngawi. Seperti di wilayah Geneng, Sidowayah, Kedunggalar, dan Mantingan.

Guna menerapkan protokol kesehatan, pihak pengelola terminal juga menerapkan random sampling (acak) terhadap penumpang untuk dilakukan pemeriksaan dengan sistem GeNose C19 secara gratis.

Selain itu, pengelola Terminal Kertonegoro Ngawi juga menyediakan sarana dan prasarana untuk mencuci tangan, alat pengukur suhu badan, dan wajib pakai masker. Pihak terminal juga menyiagakan petugas untuk memantau para calon penumpang yang akan naik maupun penumpang turun agar selalu menerapkan prokes.

"Jika ada yang lalai, maka petugas akan mengingatkan. Misal ada calon penumpang yang lupa memakai masker atau memakai masker tapi tidak benar," katanya.

Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mencegah penularan COVID-19 di Ngawi, namun kegiatan ekonomi tetap jalan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement