Ahad 23 May 2021 09:51 WIB

210 Ribu Lansia di Surabaya Sudah Vaksinasi

210 ribu dari target 253 ribu lansia di Surabaya, sudah menjalani vaksinasi Covid-19

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada seorang warga lanjut usia (lansia) di Puskesmas Pakis, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/2/2021). Pada vaksinasi COVID-19 tahap kedua ini, warga lansia menerima suntikan vaksin sebagai bagian dari upaya penanggulangan pandemi.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada seorang warga lanjut usia (lansia) di Puskesmas Pakis, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/2/2021). Pada vaksinasi COVID-19 tahap kedua ini, warga lansia menerima suntikan vaksin sebagai bagian dari upaya penanggulangan pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 210 ribu dari target 253 ribu lansia di Kota Surabaya, Jawa Timur, sudah menjalani vaksinasi Covid-19 yang digelar dinas kesehatan setempat.

"Setiap hari semua puskesmas melakukan vaksinasi door to door atau jemput bola ke rumah-rumah calon penerima vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, Ahad (23/5).

Menurut dia, puskesmas se-Surabaya diberi target untuk satu hari bisa melakukan vaksin terhadap 300 orang meliputi lansia dan pelayanan publik.

"Jadi ini terus berjalan sampai akhir Mei 2021," katanya.

Febaria mengatakan Dinkes Surabaya terus memasifkan program vaksinasi massal kepada masyarakat. Bahkan, kata dia, untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, pemkot menerapkan sistem door to door. Sejak bulan Ramadan, lanjut dia, seluruh petugas puskesmas di Surabaya menerapkan sistem door to door atau jemput bola ke rumah warga.

Sistem ini sengaja diterapkan untuk membantu para lansia yang tidak bisa datang ke puskesmas atau titik lokasi vaksinasi massal yang telah ditentukan. Tujuannya, kata dia, untuk memvaksinasi para lansia yang tidak bisa datang ke puskesmas ataupun ke lokasi-lokasi yang digelar vaksinasi massal.

"Bisa jadi karena mereka tidak ada yang mengantar, atau tidak bisa jalan. Jadi kita jemput, kita datang langsung, vaksin di tempat," kata Febria.

Vaksinasi door to door, kata dia, tidak hanya menyasar kepada para lansia, tapi juga pedagang kaki lima (PKL) hingga penjual di warung-warung juga menjadi sasaran vaksinasi door to door. Sebab, para pedagang ini juga termasuk dalam kategori petugas pelayan publik.

"Termasuk bukan hanya lansia, tetapi yang jualan juga, itu kan termasuk pelayan publik. Nah, itu kita datangi semua," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement