Senin 24 May 2021 15:36 WIB

Mendukung Kemerdekaan Palestina Sesuai UUD 45

Palestina juga mempunyai hak sebagai bangsa untuk merdeka.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Aksi solidaritas dukungan terhadap Palestina yang digelar civitas akademika UII..
Foto: Dokumen.
Aksi solidaritas dukungan terhadap Palestina yang digelar civitas akademika UII..

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menggelar aksi solidaritas dukungan terhadap Palestina. Aksi diikuti seratusan orang terdiri dari civitas akademika UII dan elemen-elemen masyarakat di Yogyakarta dengan protokol kesehatan ketat.

Dekan Fakultas Hukum UII, Dr Abdul Jamil mengatakan, aksi ini sejalan Pembukaan UUD 45, kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. Ia menegaskan, Palestina juga mempunyai hak sebagai bangsa untuk merdeka, tidak boleh dijajah negara manapun.

Terlebih, ia mengingatkan, UII dilahirkan juga pendiri bangsa Indonesia. Jadi, secara tidak langsung UII terlibat dalam perjuangan kemerdekaan dan komitmen itu harus selalu didengungkan, termasuk bagi Palestina untuk bisa merdeka.

"UII salah satu perguruan tinggi yang lahir oleh pendiri bangsa di mana pendiri bangsa kita cinta kedamaian, anti-peperangan, anti-penindasan, itu sebab kita sebagai penerus harus senantiasa menyuarakan itu," kata Jamil, Senin (24/5).

Aksi diikuti civitas akademika UII mulai dari mahasiswa, alumni, dosen, maupun tenaga kependidikan. Meski begitu, harus dibatasi pesertanya mengingat masih pandemi agar tidak terjadi kerumunan dan sesuai izin diikuti seratusan orang.

Penggalangan dana untuk Palestina sudah dilaksanakan kampus yang menawarkan untuk potong gaji bagi dosen-dosen dan karyawan-karyawan UII. Ia menilai, bantuan ini tidak seberapa dari yang pernah diberikan Palestina ke Indonesia.

Sebab, ia mengingatkan, jika dilihat sejarah justru Palestina, termasuk lewat pengusaha-pengusaha mereka memberi sumbangan besar untuk kemerdekaan Indonesia. Karenanya, tidak bisa kita ingkari jasa bangsa-bangsa lain, termasuk Palestina.

Indonesia, lanjut Jamil, sudah mendapatkan dukungan Palestina baik secara moril dan materiil untuk merdeka. Termasuk, melobi negara-negara Arab, salah satunya 1933 melalui kongres negara-negara Islam di Palestina untuk Indonesia merdeka.

"Salah satu pemuda yang ikut kongres itu merupakan Prof Kahar Mudzakkir, ketika itu masih mahasiswa di Mesir dan ikut konferensi, jadi sangat disayangkan kalau UII tidak mendukung, maka UII mendukung kemerdekaan Palestina," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement