Kamis 27 May 2021 11:31 WIB

13 Pasien Klaster Sangon Kulon Progo Masih Jalani Isolasi

Dari 130 orang terpapar dan jalani isolasi, 117 orang sudah selesai masa isolasinya.

Petugas gabungan memeriksa surat bebas Covid-19 di Pos Penyekatan Temon, Kulonprogo, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas gabungan memeriksa surat bebas Covid-19 di Pos Penyekatan Temon, Kulonprogo, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan pasien terpapar Covid-19 dari klaster Sangon tinggal 13 dari 130 orang yang masih menjalani isolasi. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Kamis (27/5) mengatakan berdasarkan laporan Dinas Kesehatan bahwa kasus terakhir keluar hasil pada 24 Mei dan sudah tidak ada penambahan kasus baru.

"Dari 130 orang pasien terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi, 117 orang selesai menjalani isolasi. Sekarang tinggal 13 orang, tiga di antaranya dirawat di rumah sakit rujukan," kata Baning.

Baca Juga

Ia mengatakan enam rukun tetangga (RT) di Desa Hargomulyo yang masuk zona merah juga sudah menjadi hijau. Sehingga pemberlakuan pengetatan kegiatan masyarakat dan tempat ibadah mulai dilonggarkan. Seperti diketahui, klaster Sangon ini menyebabkan 130 warga di Desa Kalirejo dan Hargomulyo terkonfirmasi Covid-19. Jumlah itu tersebar di empat wilayah penularan yakni Dusun Kadigunung 62 kasus, Sangon 62 kasus, Tlogolelo empat kasus dan Tapendua kasus. 

Dari total warga yang masih menjalani isolasi kini berkurang menjadi 121 orang karena tujuh orang selesai menjalani isolasi. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," kata Baning.

Lebih lanjut, Baning mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, total pasien terpapar Covid-19 selama pandemi sebanyak 5.923 kasus dengan rincian 53 isolasi rumah sakit, 352 isolasi mandiri, 4.874 selesai isolasi, 532 sembuh dan 112 meninggal dunia. Adapun enam dari 12 kecamatan di Kulon Progo dengan angka kasus tertinggi, yakni Pengasih 799 kasus, Wates 780 kasus, Sentolo 655 kasus, Kokap 629 kasus, Panjatan 570 dan Temon 538 kasus.

"Beberapa pekan terakhir, Kecamatan Pengasih memang angka pasien terpapar Covis-19 tertinggi, sebelumnya Kecamatan Wates selalu tinggi. Kami mengimbau kepada masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan," katanya.

Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana berharap masyarakat selalu menerapkan upaya pencegahan Covid-19. Di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan mengurangi kegiatan yang mengumpulkan massa dengan jumlah banyak. "Harapannya, dengan masyarakat yang patuh terhadap upaya pencegahan virus. Kasus Covid-19 di Kulon Progo bisa ditekan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement