Kamis 27 May 2021 12:53 WIB

Nelayan Pantai Baron Evakuasi Kapal Akibat Gelombang Tinggi

Nelayan tak melaut untuk beberapa hari ke depan sampai gelombang laut kembali normal.

Warga memadati kawasan Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta
Foto: Republika/ Wihdan
Warga memadati kawasan Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Nalayan Pantai Baron bersama Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengevakuasi kapal-kapal dari bibir pantai ke daratan karena ada gelombang tinggi di sepanjang pantai selatan.

Nelayan Pantai Baron, Supardi mengatakan nelayan sudah mendapat informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY bahwa dalam beberapa hari ke depan akan terjadi gelombang tinggi berkisar empat sampai lima meter.

"Gelombang tinggi biasa terjadi tiap tahunnya. Tadi pagi, gelombang mulai tinggi yang menerjang Pantai Baron. Kemudian, kami langsung mengevakuasi kapal yang biasa diparkir di bibir pantai naik ke daratan," kata Supardi.

Ia mengatakan sampai saat ini, kapal-kapal nelayan sudah dievakuasi dan ada beberapa sedikit rusak akibat dihantam gelombang tinggi tersebut. Selain itu, nelayan tidak melaut untuk beberapa hari ke depan sampai gelombang laut kembali normal.

"Kami tidak melaut. Untuk menopang kebutuhan sehari-hari, kami ikut pengelolaan objek wisata Pantai Baron baik sebagai tukang parkir hingga ada yang memiliki kios warung makan," katanya.

Sementara itu, Prakirawan Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Indah Retno mengatakan penyebab utama gelombang tinggi adalah adanya perbedaan tekanan udara antara belahan bumi bagian selatan atau Samudera Hindia (1028 HPa) dengan tekanan udara di belahan bumi bagian utara yang menyebabkan munculnya badai Yaas dengan tekanan 982 Hpa di Teluk Benggala.

"Kondisi ini menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan, sehingga ada peningkatan gelombang di perairan Sumatera, Jawa, Bali, termasuk di Kabupaten Gunung Kidul. Kondisi ini kami perkirakan terjadi lima hari ke depan dengan gelombang air laut masih 3 sampai 5 meter," kata Indah.

Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto mengatakan sejak 06.00 WIB, gelombang air laut mulai tinggi. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, nelayan sejak pagi sibuk memindahkan kapal-kapal nelayan.

"Kami juga mengimbau kepada nelayan tidak melaut terlebih dahulu, dan mengingatkan wisatawan agar lebih berhati-hati saat bermain air di pantai," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement