Rabu 02 Jun 2021 18:31 WIB

Ruang Isolasi Pasien Covid di Sleman Terisi 60 Persen

Kadis Sleman mengatakan ruang isolasi pasien Covid terisi 6o persen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, klaster-klaster yang ada masih dalam proses penanganan. Baik yang dirawat di rumah sakit maupun di shelter-shelter yaitu Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang.

Untuk masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri dilakukan pemantauan puskesmas-puskesmas terdekat. Semua pasien-pasien positif memang merupakan hasil tracing-tracing baik yang dilaksanakan secara massal maupun reguler.

Baca Juga

Ia mengingatkan, salah satu resiko dilakukannya tracing secara massal baik rapid antigen maupun PCR memang penambahan kasus positif yang banyak. Tapi, itu semua dilakukan memang demi mendapatkan gambaran nyata dari lapangan.

Joko menuturkan, sumber penularan sampai saat ini tidak bisa dijawab secara persis, termasuk apakah berasal dari libur Lebaran lalu. Apalagi, klaster-klaster yang ada banyak pula yang sebenarnya berasal dari sebelum Lebaran.

"Untuk Mei sebenarnya hanya ada tiga kali kasus yang positifnya di atas 100, beda dengan Januari yang penambahan kasusnya lebih dari 100 ada tujuh hari," kata Joko, Rabu (2/6).

Ia menerangkan, angka kesembuhan Kabupaten Sleman mencapai 90,03 persen, tapi secara nasional 92,22 persen. Namun, untuk angka kematian Sleman sampai akhir Mei 2,9 persen, sedangkan angka kematian Mei memang cukup tinggi 92 orang.

Joko menambahkan, penyebaran yang terjadi tetap memiliki unsur dari orang luar yang datang. Artinya, tidak cuma dari warga asli Sleman, walaupun tidak dapat dipastikan atau diidentifikasi pula apakah datang dari pemudik atau tidak.

"Kesiapan bed di RS-RS Sleman, ruang isolasi critical terisi 33 mendekati 60 persen, dan isolasi noncritical terisi 272 atau 61 persen lebih," ujar Joko.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, untuk shelter di Rusunawa Gemawang saat ini diisi 59 pasien, tersisa 13 ruangan yang bisa diisi 25 orang. Sedangkan, shelter Asrama Haji saat ini diisi 29 pasien.

"Kemarin 28 pasien dari Ngaglik sudah selesai isolasi, sekarang 12 kamar kosong bisa diisi 24 orang," kata Makwan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement