Kamis 03 Jun 2021 17:12 WIB

BPPSDMP Bangun Jaringan Bisnis untuk Petani Milenial

Tiap panen sudah ada yang pasti menampung hasilnya.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah petani menyortir hasil panen padi saat senja di areal persawahan. Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) pada tahun 2021 akan menetapkan Duta Petani Milenial (DPM)/ Duta Petani Andalan (DPA) sebanyak 1.000 DPM/DPA usia antara 17-39 sebagai upaya mempercepat regenerasi petani yang saat ini didominasi oleh usia tua dan rentan.
Foto: Antara/Aji Styawan
Sejumlah petani menyortir hasil panen padi saat senja di areal persawahan. Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) pada tahun 2021 akan menetapkan Duta Petani Milenial (DPM)/ Duta Petani Andalan (DPA) sebanyak 1.000 DPM/DPA usia antara 17-39 sebagai upaya mempercepat regenerasi petani yang saat ini didominasi oleh usia tua dan rentan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, membangun petani milennial merupakan program utama dalam pembangunan pertanian nasional. Namun, membangun jaringan bisnis yang baik juga menjadi perhatian dalam program tersebut.

Hal tersebut ia katakan usai audiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (3/6). Dedi menyebut, Sultan juga menegaskan bahwa pertanian nasional dapat berkesinambungan dengan jaringan bisnis yang baik.

"Alhamdulillah gayung bersambut, karena ternyata Pak Gubernur juga menginginkan adanya pembangunan petani milenial. Tidak hanya sekadar orangnya, tapi jaringan bisnisnya juga harus dibangun," kata Dedi.

Dengan jaringan bisnis yang sudah baik, juga dinilai menjamin kesinambungan produk-produk pertanian. Sehingga, katanya, petani dapat dengan baik mempersiapkan produk tanpa perlu mengkhawatirkan jaringan bisnis.

"Kalau jaringan bisnisnya sudah bagus, petani tidak akan bingung lagi setiap panen. Tiap panen sudah ada yang pasti menampung hasilnya," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya juga fokus membangun jaringan bisnis dalam upaya membangun petani milenial. Dalam upaya ini, pihaknya juga akan menggelar The 2nd Millenial Indonesia Agropreneurs Expo 2021 di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta pada 12-13 Juni 2021.

"Jaringan bisnis itulah yang harus dibangun, artinya produk pertanian itu memang memiliki hubungan dengan bisnis, bisnis lancar maka produk pun lancar, produk lancar tentu pertanian lancar," kata Dedi.

Ia menjelaskan, dalam acara tersebut nantinya tidak hanya menjadi tempat pameran produk-produk pertanian. Namun, petani milenial juga dapat membangun wirausaha pertaniannya.

Selain itu, berbagai pelatihan dan bimbingan teknis bagi petani milenial juga akan dihadirkan di acara tersebut. Pelatihan tersebut mulai dari perencanaan hingga pemasaran produk pertanian.

"Para petani ini juga akan diajarkan untuk bisa melakukan sesuatu untuk menambah nilai jual produk pertanian yang mereka hasilkan. Kami juga akan menghubungkan mereka dengan pihak-pihak yang bisa mendukung jaringan bisnis mereka," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement